Chap 4

2.9K 197 36
                                    

This part contains 18+ scene so if you're underage don't blame me






...


Shotou tertembak di bahunya. Tidak dalam karena ia mempunyai refleks.. tepat dengan suara kacau dari kedua sisi rumah dan teriakan di pintu depan.

"SHOTOU?!"

Itu Vox dia asti datang terburu buru dan tidak memperhatikan sekitar.. melihat Fokus Enzo yang berubah kepada tuannya Shotou geram. Ia mengayunkan katana milik Enzo yang ia pungut dan...







ZRASSHHH








"AAARGGGHH"





ia lagi lagi memotong tangan Enzo yang satunya. Shotou mendekat kearah Enzo yang terduduk di lantai bersimbah darah. Ia menjambak rambut putih pria itu dengan kasar.



Enzo meludah kepadanya..


"Kalaupun aku mati akan kubawa kalian ke neraka bersamaku! Klan akuma milikku hanya milikku seorang! Anak haram seperti Vox akuma tidak berhak—UGHHHH"


Shotou tidak sanggup mendengar omongkosong yang diutarakan oleh Enzo tentang majikannya. Ia mengangkat katana itu tinggi tinggi dan....




ZRASH





memotong putus kepalanya..




Saat Vox tiba di rumahnya ia sudah melihat keadaan kacau, pengawalnya di tawan, benar karena Vox memerintahkan mereka agar tidak bergerak selama Vox belum tiba disana.

Begitu Vox tiba disana perang pecah, mereka saling menikam dan menembak satu sama lain. Tapi Vox tidak peduli, ia masuk ke daam rumahnya yang sudah sangat kacau.

Ada darah di depan pintu Vox panik, ia berteriak memanggil nama Shotou diikuti Ike dan Luca yang ada di belakangnya.

Semakin masuk ke dalam rumah maka semakin kacau suasana, darah bersimbah dimana mana membuat genangan yang membuat siapapun merasa mual.




DOORRR




saat suara tembakan itu terdengar Vox tau itu berasal dari ruangannya ia berlari ke arah sana mesti sedikit kesulitan karena mayat yang bertebaran di sepanjang lorong rumahnya..




"SHOTOU?!"




Saat ia tiba di depan ruangannya ia sudah melihat Shotou berdiri di sana, badan terluka beberapa bagian baju yang sobek, ada darah di sana.

Tangan kanannya memegang katana dan sedangkan tangan kirinya memegang kepala si tua Enzo sedangkan di lantai terbaring tubuhnya dengan kedua tangan yang tercecer beda tempat..

Ike mual, ia hampir terjatuh kebelakang kalau Luca tidak menahannya..

"Selamat datang kembali Tuan Vox, maaf kondisi rumah sangat kacau" Shotou berusaha untuk tetap tenang walaupun ia merasa sulit karena disana Vox menatapnya terkejut..

Bukannya seharusnya Vox tau siapa sebenarnya dia?


"Shotou kau melakukan semua ini?" Tanya Luca. Shotou mengangguk..

"Mereka menyelinap, entah apa yang mereka cari di dalam ruangan ini tapi mereka tidak punya niat baik sama sekali.. " ujar Shotou..

"Kau terluka?" Dari sekian banyak pertanyaan hanya itu yang keluar dari bibir Vox.


Dangerous Housekeepers | VoxToTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang