Shu terbangun, tubuhnya sakit, matanya perih dan juga ia merasa sesuatu menimpanya..
Seingatnya ia dan Luca terlibat dalam kecelakaan, mobil mereka terbalik dan..
"Luca.... Dimana—Ughh!!"
"Oh? Sudah sadar? Tenang saja kau hanya mengalami sedikit patah tulang.. kurasa?" Wanita yang duduk di atas Shu itu berambut pirang.
Tubuhnya kecil dan netranya berwarna ungu..
"Enna.. kalau kau duduk di atasnya kau akan membuat badannya hancur" ujar seseorang di ujung ruangan.
Shu mengalihkan pandangannya ke arah seorang pria bersurai silver yang sedang memangku seorang pria manis dengan rambut ungu...
"Fulgur..." Shu menggeram melihat wajah Fulgur disana.
"Hi Shu, long time no see.. kau masih anak manis yang suka mengintili Vox ternyata.." ujar Fulgur. Shu merontak nyaris membuat Enna diatasnya terjungkal..
"Woaahh easy boy.. kau mau kubuat lumpuh selamanya??" Tanya Enna.
"Jangan begitu Enna.. dia aset berharga.. tak lama Vox pasti kemari.. " ujar Fulgur..
"Oh ya.. aku ingin anjingku kembali... Fuu-chan.. ayo dapatkan Shotou kembali... " Seseorang di pangkuan Fulgur itu memeluk dan mengusel manja di ceruk lehernya.
"Sabar Uki.. kita akan mendapatkan semuanya setelah ini.. bukan hanya Shotou, aku bisa mendapatkan yang lain juga untukmu.. " ujar Fulgur. Uki tersenyum..
"Kau memang harus mendapatkannya.. kerugianku sangat besar saat aster dan Kyo dihabisi oleh dia tauu" Uki menatap Shu penuh kebencian, matanya menatap Shu tajam seakan menguliti Shu.
"Kalian pantas mendapatkan itu... " Shu di seret Enna ke ujung ruangan, wanita itu mendorong tubuhnya membentur dinding dan memaksanya berlutut..
Ada apa dengan kekuatan wanita itu..
"Kau terlalu banyak bicara anak muda.. jangan karena kemampuan tembakanmu kau jadi sombong.. ingat, di ruangan ini tidak ada satupun yang tidak tau kelemahanmu.."
"Kau sangat lemah dalam serangan jarak dekat bukan? Ahh.. Shubert.. " Fulgur tertawa di akhir kalimatnya. Ia memanggil Enna untuk mendekat..
"Dasar bajingan! Apa rencanamu hah?!" Seru Shu. Lagi lagi Fulgur tertawa. Tangannya mengusap rambut Uki dan menciumi jemarinya.
"Tidak ada? Aku hanya ingin memberikan seluruh dunia kepada Uki.. kau tau, sedari awal aku memang tidak suka dengan Dunia yang akan di buat oleh Vox, itulah alasan mengapa aku pergi.. aku berharap dia mengerti bahwa jalan terbaik adalah menguasai semuanya tapi ia sangat bodoh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Housekeepers | VoxTo
FanfictionTHIS BOOK IS ABOUT VOX AKUMA X SHXTOU Vox itu sibuk. dia kerja sana sini dan milih buat tinggal di rumah segede gaban tanpa orang lain, selain pengawal yang hanya dibiarkan berada di luar area aman saja. ia pikir dia bisa menangani semuanya sendiri...