14

774 70 11
                                    

Shu tidak kembali ke rumahnya dan Mysta lebih tepat lagi ia tidak diizinkan untuk kesana..

Ia sendiri juga menolak tawaran Shotou untuk menginap di rumah Vox dan memilih merepotkan Luca di kediaman Kaneshiro.

Saat ia tiba rumah lumayan ramai karena sebentar lagi jam makan malam, ia disambut dengan banyak pegawai Luca yang langsung membawa barang barang mereka.

"Tuan Muda, Tuan dan nyonya besar mengundang anda untuk makan malam bersama" ujar seorang pelayan.

"Tsk—" Luca berdecak sebal. Ia hanya diam sebelum melanjutkan perjalannanya memasuki lift dan menuju lantai kamar miliknya.

Ia terlalu capek untuk naik tangga.

Sesampainya di kamar ia hanya membuka pintu kamar dan langsung menuju kamar mandi, disana air mandinya sudah siap.

Ia kemudian menatap kasur yang juga sudah menyediakan setelan untuk ia makan malam.

"For fuck sake.. mereka serius" ujar Luca. Ia terlalu capek..

"Ada apa??" Tanya Shu sedari tadi ia bingung kenapa Luca selalu berwajah tegang semenjak mendengar kata makan malam.

"Kau bisa mandi Duluan Shu.." ujar Luca.

Shu tidak ingin membuat Luca tambah terbebani, makanya ia masuk dan mandi.. beberapa waktu kemudian ia keluar dengan balutan bathrobe.

"Kau mau ikut makan malam denganku atau tidak Shu??" Tanya Luca. Shu sedang mengeringkan rambutnya mengangguk.

"Aku tidak ingin makan sendiri" balas Shu. Luca mengangguk. Ia menyodorkan setelan santai kepada Shu. Sedangkan ia pergi mandi.

Saat mereka sudah siap ketukan pintu terdengar. Lagi, Luca berdecak sebal dan keluar kamarnya..

"Tuan—"

"Aku akan turun" ujar Luca. Sang pelayan mengangguk dan undur diri.

"Kau daritadi terlihat tegang.. ada apa?" Tanya Shu..

"Entahlah Shu, aku hanya merasa makan malam ini akan menjadi sedikit alot.."

Shu tidak bicara lebih banyak, memang bukan hanya sekali ia bertemu dengan orang tua Luca dan ia tau betul Luca sangat tidak nyaman dengan kedua orang tuanya itu..

Ruang makan yang megah itu terlihat bersinar, Shu menatap menu makan malam yang beragam di atas meja. Disana juga ada lilin yang menyala walaupun chandelier besar mengantung di atas meja.

Kedua orang tua Luca terlihat sangat rapih hanya untuk makan malam.. Shu tidak pernah tidak kagum melihat kedua paras Orang Tua Luca gen mereka sangat kuat dibuktikan dengan rambut Pirang, dan iris berwarna ungu itu terlihat seperti ciri khas keturunan Kaneshiro.

"Selamat datang kembali di rumah Luca. Setelah sekian lama menghabiskan waktu di apartemenmu akhirnya kau pulang" ujar sang ibu. Luca sendiri hanya berdehem biasa.

Ia menarik kursi makan di sampingnya, mempersilahkan Shu duduk terlebih dahulu sebelum menyusul.

Pelayan datang dan menaruh hidangan appetizer.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya sang ayah.

"Baik baik saja.. kami baru kembali dari amerika" ujar Luca.

Tadinya pembicaraan mereka berjalan lancar, Luca menjawab seperlunya dan tidak pernah bercanda.

Luca saat di rumah berbeda jauh dengan saat ia berada di luar rumah.. aura Luca otomatis menjadi lebih dingin..

Saat makanan utama disajikan entah kenapa topik pembicaraanya mulai berubah..

"Kudengar Lucy baru Saja membeli pabrik senjata?" Tanya sang ibu.

Dangerous Housekeepers | VoxToTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang