01. Sekolah Baru

8.6K 422 17
                                    

HAPPY READING :)

🐨🐨🐨

Netra seorang remaja yang meringkuk di dalam selimut perlahan mulai terbuka. Sinar matahari sudah menyapa bahkan menembus tirai putih jendela kamarnya.

Sang empu kamar beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelahnya ia memakai seragam, membawa ransel di pundak kirinya lalu berjalan ke luar kamar.

"Daddy, aku berangkat."

"Sarapan dulu, Ken, Daddy sudah memasak untukmu."

Kenzo beralih menatap meja makan yang di penuhi makanan, ia lantas ikut sarapan bersama ayahnya.

"Daddy nggak ke kantor?"

"Berangkat ke kantor nanti siang, makanya Daddy memasak sarapan untukmu."

Kenzo menganggukkan kepalanya mengerti.

"Bagaimana, apa kamu nyaman dengan lingkungan di sini? Kalau tidak, kita kembali ke Amerika saja," sambungnya.

"Aku nyaman-nyaman saja, Dad."

"Baik kalau begitu. Kalau kamu tidak nyaman, bilang sama Daddy," ujar Wilson Dev Charlie-sang ayah.

"Iya, Dad."

Setelah selesai sarapan, Kenzo pun berangkat ke sekolahnya, tidak lupa memakai hoodie berwarna navy dan mengendarai motor sport hitam yang baru dibelikan oleh Wilson dua minggu lalu.

Kenzora Wilson, remaja berparas tampan, bermata bulat dengan kulit putihnya dan sebuah dimple di pipi kirinya yang muncul saat ia tersenyum. Pipi chubby-nya menambah kesan imut pada wajahnya. Kenzo itu agak polos, keras kepala, dan agak pecicilan, tapi kadang bisa jadi pendiam juga tergantung mood-nya.

Kenzo dan Wilson baru pindah ke Indonesia satu bulan yang lalu saat ia mulai memasuki SMA kelas 10 semester 1 pertengahan. Sebelumnya mereka menetap di Amerika selama kurang lebih 8 tahun.

Barang-barangnya pun masih banyak yang belum di rapikan, karna ayahnya yang sibuk bekerja dan Kenzo yang terlalu malas untuk membereskan.

Kenzo hanya tinggal berdua dengan Wilson. Ibu? Kata sang ayah, ibunya sudah meninggal. Namun, selama ini Kenzo belum pernah mengunjungi makam sang ibu, dan saat ia menanyakan, ayahnya pasti hanya akan menjawab 'Makamnya ada di Indonesia, nanti akan Daddy tunjukkan.' hanya seperti itu. Ia juga hanya mengetahui wajah sang ibu melalui foto yang diberikan Wilson padanya.

---

Dari jauh pak Joko, satpam sekolah terlihat akan segera menutup gerbang. Dan ya, Kenzo terlambat. Gerbang sudah tertutup.

"Pak Joko, tolong bukain lah, baru juga telat dua menit," kata Kenzo, masih duduk di atas jok sepeda motornya.

"Dua menit juga telat, sama saja."

"Besok-besok nggak lagi deh," rayunya.

"Tiga belas menit lagi baru saya buka."

"Ayolah Pak, pliiissss~ bukain ... keburu Pak Iwan dateng, Pak. Nanti saya di hukum lagi," rengeknya sambil menunjukkan wajah memelas.

"Salah kamu sendiri telat. Aturan tetap aturan."

Kenzo mendesah sebal, "Pak Joko nggak asik ah."

Mau tidak mau Kenzo harus menunggu hingga gerbang dibuka, dan pastinya ia akan mendapat hukuman lagi dari Pak Iwan.

PULANG [✓] OPEN PO!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang