33. Keinginan Sembuh

2.2K 146 27
                                    

Kenzo sudah kembali masuk sekolah setelah lima hari berada dirumah sakit. Seharusnya Aris masih menahannya dua hari lagi, tetapi Kenzo sudah merengek meminta pulang. Ia benar-benar bosan berada dirumah sakit.

Al dan Kenzo saat ini berada dikamar. Dikamar Al tepatnya.

"Dek, besok kamu mulai kemo kan?" tanya Al.

"Iya" jawabnya singkat. Kenzo sedang bermain dengan Hoonie dikasur Al.

"Besok abang ikut, abang mau nemenin kamu juga" ucap Al.

"Ngapain? Nggak usah, bang. Kan udah sama papa"

"Ya gapapa, sama abang juga. Kamu nggak mau abang temenin?"

"Ya boleh-boleh aja kalo abang ada waktu"

"Kenapa nggak ada waktu, ya pasti ada lah buat adek kesayangan abang ini"

"Tapi, bang..." Kenzo mengerjapkan matanya dua kali, menata langit-langit kamar sang kakak.

Al yang berada dikursi gaming-nya lantas berputar menghadap ke arah Kenzo , "Kenapa?"

"Ken sebenernya masih takut"

"Takut kenapa? Kan ada abang juga besok" Al beranjak duduk disisi kiri ranjangnya.

"Udah, jangan mikir yang aneh-aneh! Lebih baik kamu sekarang istirahat. Udah malem, ayo abang anterin ke kamar kamu"

"Nggak mau, disini aja"

"Tidur disini?" Kenzo menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yaudah sini, tidur!"

Kenzo lantas memutar dan menyamankan posisi tidurnya disamping Al karna tadi ia terlentang dengan posisi berlawanan dengan sang kakak dan kini mereka sudah sejajar.

---

Siang ini pukul sembilan. Kenzo, Artha dan Al berangkat ke rumah sakit. Hari ini adalah hari dimana Kenzo akan melakukan kemoterapi untuk pertama kalinya.

Aris membawa Kenzo ke ruangan yang sudah dipesan oleh Artha. Artha meminta satu ruangan khusus dengan fasilitas sekelas ruang VVIP untuk Kenzo agar anak bungsunya itu lebih nyaman dan tidak bercampur dengan pasien lain karna kemoterapi nanti akan selesai sekitar lima sampai enam jam.

"Gimana, kamu udah siap kan?"

Aris mengulas senyum setelah melihat Kenzo mengangguk yakin.

Setelah memeriksa kondisi Kenzo, Aris mulai menyuntikkan obat kemo yang berbentuk cairan seperti infus yang dialirkan ke pembuluh darah vena. Sesaat kemudian ia pamit keluar karna masih ada jadwal visit ke pasiennya yang lain.

Setengah jam berlalu, tidak ada hal yang bisa Kenzo lakukan. Ia benar-benar merasa bosan. Artha dan Al sudah mengajaknya berbicara agar tidak bosan, tapi Kenzo sudah lelah menanggapi dan akhirnya memilih diam.

"Pa, main hp bentar aja boleh ya?" rayu Kenzo.

"Gak boleh, dek!" bukan Artha, tetapi Al yang menjawab.

"Bosen, bang~"

"Mending kamu tidur deh, nanti pas bangun pasti udah selesai"

"Benar kata abang, mending adek istirahat, hm?" ucap Artha membenarkan.

Kenzo mencebikkan bibirnya. Ia dengan terpaksa mencoba memejamkan matanya, siapa tau setelah ini ia bisa tertidur.

Benar saja, tidak berselang lama Kenzo sudah tertidur pulas.

Kenzo terbangun saat obatnya sudah habis. Aris melepaskan obat yang berbetuk cairan seperti infus itu dari tangan Kenzo. Kemudian ia memperbolehkannya untuk pulang.

PULANG [✓] OPEN PO!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang