13. Kecapekan

3.4K 258 31
                                    

HAPPY READING :)

🐨🐨🐨

Kenzo merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya. Punggung tangannya ia usapkan ke hidung dan benar saja, darah! Ia mimisan.

"Pa, Ken mimisan!" pekik Renza.

Artha, Raka dan Al yang semula fokus pada filmnya kini memusatkan pandangannya pada sang bungsu. Mereka langsung mendekati tubuh Kenzo.

"Jangan dongak, dek" tegur Al. Kenzo langsung menundukkan kepalanya.

"Kamu sakit?" tanya Raka.

"Maid! Ambilkan tissue, cepat!" teriak Artha memerintah. Maid itu langsung datang membawa satu kotak tissue.

"Lo tadi abis ngapain aja sampe mimisan?" ucap Renza.

"Kalian nggak usah lebay deh, Ken kan emang suka mimisan dari kecil" balasnya sembari mengelap hidungnya menggunakan tissue.

"Itu tandanya kamu kecapekan, dek. Kepalanya pusing nggak, hm?" tanya Artha khawatir.

"Dikit" bohong! Nyatanya kepalanya sekarang benar-benar sangat pusing.

"Dia tadi hujan-hujan, pa, pas latihan futsal" adu Renza.

"Bener kata kakak?" tanya Artha. Kenzo mengangguk pelan.

"Kenapa latihan diluar, kan ada lapangan indoor?" sambungnya.

"Panggilin om Aris aja, pa!" ucap Raka yang melihat mimisan Kenzo tak kunjung berhenti.

Artha meraih ponselnya disaku dan mendial nomor Aris. Saat ia akan menekan tombol memanggil, tangan Kenzo menahannya.

"Jangan, pa. Ken baik-baik aja. Ken cuma kecapekan biasa" tolak Kenzo. Artha menghela napas pelan, ia mengurungkan niatnya untuk memanggil Aris.

Mimisannya baru berhenti sekitar lima menit.

"Sekarang kamu istirahat, papa antar ke kamar"

Kenzo menggeleng, "Disini aja, sama kalian" lirihnya.

Al berpindah tempat dan duduk disamping Kenzo, "Sini" ucapnya sembari menepuk pahanya.

Kenzo mengerti dan langsung berbaring disofa dengan paha Al sebagai bantalan. Ia memejamkan mata untuk menghalau rasa pusing yang semakin mendera. Al memijit pelan kepala Kenzo hingga sang adik tertidur.

---

Para maid sudah menyiapkan makan malam. Mereka memasak beberapa menu dan menyajikannya dimeja makan.

"Tuan, makan malam sudah siap" ucap salah satu maid menghampiri Artha yang masih berada diruang tengah.

"Pa, ini adek dibangunin apa enggak?" tanya Al.

Kenzo masih terlihat pulas. Al juga tidak merubah posisinya walaupun kakinya sudah terasa kebas. Ia tetap dalam posisinya agar adiknya tidak terbangun.

"Bangunin aja, bang. Biar makan dulu"

Al sedikit mengguncang tubuh Kenzo pelan.

"Dek...bangun dulu!"

Kenzo mengerjapkan mata beberapa kali guna memfokuskan pandangannya.

"Hm?"

"Masih pusing, hm?" tanya Artha lembut, diangguki Kenzo.

"Makan dulu ya, terus minum obat! Habis itu istirahat lagi" tuturnya.

PULANG [✓] OPEN PO!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang