03. Mimpi Buruk

4.1K 294 27
                                    

HAPPY READING :)

🐨🐨🐨

Di sebuah mansion mewah tiga lantai, seseorang masuk ke dalam ruangan pria paruh baya yang sedang berkutat dengan berkas-berkas yang ada di mejanya.

Tok! Tok!

"Permisi, Tuan," ucap seseorang.

"Ya?"

"Tuan, William sudah kembali," ucap orang itu.

Atensi pria paruh baya itu sepenuhnya mengarah pada seseorang di depannya.

"Kapan dia kembali?"

"Sudah satu bulan yang lalu, Tuan."

"APA?! Satu bulan yang lalu?" Pria paruh baya itu berdiri, melayangkan tatapan tajam anak buahnya.

"Iya, Tuan."

"BODOH!! Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?"

"M-maaf, Tuan. William mengganti semua identitasnya, saya baru mengetahuinya." Orang itu membungkuk meminta maaf.

Sementara pria paruh baya yang merupakan majikannya itu kembali duduk dan menghela nafas dalam, "Apakah dia kembali sendiri?"

"Tidak, dia bersama putranya."

"Awasi setiap gerak-geriknya." perintahnya serius.

"Baik, Tuan. Ini identitas William yang sekarang." Orang itu menyerahkan sebuah berkas kemudian pamit keluar.

---

Pukul sembilan lebih Kenzo baru bangun dari tidurnya.

Benar saja, kepalanya terasa pusing sekarang, mungkin efek hujan-hujanan kemarin. Beruntung hari ini minggu, jadi ia bisa beristirahat di rumah.

Kenzo keluar menuju dapur, perutnya sudah lapar. Wilson yang sedang duduk diruang tamu sembari membaca koran mengalihkan pandangannya pada Kenzo yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Kamu baru bangun? Apa semalam kamu demam?" tanya Wilson pada Kenzo.

Kenzo menghentikan langkahnya, "No, Dad. Ken cuma pusing sedikit."

"Kalau begitu sekarang kamu makan, setelah itu minum obat lagi. Daddy sudah belikan makanan di meja makan."

Kenzo hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian melanjutkan langkahnya menuju meja makan. Setelah selesai makan dan meminum obat, ia beranjak menuju ruang tamu, mendudukkan diri di samping Wilson.

Ia mulai menghidupkan televisi dan menonton sebuah film dengan camilan di tangannya.

"Oh iya, Daddy besok ke luar kota selama satu minggu. Kamu nggak apa-apa kan di rumah sendirian?"

"It's okay, Dad."

"Ingat, jangan keluyuran malam-malam. Jika Daddy tau kau tidak ada di rumah, Daddy akan menghukummu," ucapnya serius sembari menatap Kenzo. Sedangkan Kenzo hanya diam mendengarkan.

Ting!

Suara notif terdengar. Kenzo mengambil ponsel yang ia letakkan di atas meja.

PULANG [✓] OPEN PO!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang