Bagian 1

34.1K 2.1K 96
                                    

Happy Reading

Let's Get It

***

Seiring berjalannya waktu tentu Maisha merasa semuanya terlalu cepat. Baru rasanya kemarin dia melahirkan Kaivan. Namun sekarang bocah itu sudah berusia satu setengah tahun. Anaknya tentu tumbuh dengan baik.

Tapi tebakan Avi benar-benar tepat kalau anaknya ini mirip Zidan. Dan setelah ditelusuri ternyata Giandra waktu kecil tidak beda jauh dari Zidan.

Hal terparah yang Giandra lakukan waktu kecil yaitu mencukur rambut kakeknya secara acak. Sang kakek kaget bukan kepalang ketika bangun tidur kepalanya sudah banyak pitak sana sini.

Pas ditanya kenapa melakukan hal itu, dia bilang biar seperti abang-abang tukang cukur yang dibawah pohon.

Dan hal terparah yang dilakukan Kaivan adalah, menumpahkan susu Patra diatas kepala Patra. Waktu itu Patra memang sedang dititipkan dirumahnya.

"Ndi...yeee... Bang ndi usu..." Ucapnya sambil bertepuk tangan.

Jelas Maisha kaget melihat Patra yang sudah basah karena susu. Mau tidak mau dia harus langsung memandikan Patra yang sudah berlumuran susu.

"Abang, maafin Kai, ya. Kai masih belum bisa mengatur tindakannya." Ucap Maisha kala membantu Patra memakai bajunya.

"Gapapa, bunda. Kai kan masih kecil. Abang tadi cuma kaget aja. Telus tangan abang kepanasan tadi. Tapi sekalang udah nggak kok, bunda."

Patra sekarang sudah berusia tiga setengah tahun. Dia tumbuh dengan baik. Dia bahkan paham papa dan mamanya tidak bisa tinggal satu rumah.

"Kata mama, papa harus jaga rumah papa. Jadi gak bisa tidur bareng sama aku dan mama."

Maisha langsung memeluk Patra lalu mendaratkan ciuman dipipi anak itu. Dia melangkah mendekati Kaivan yang tengah asik bermain dengan sisa tumpahan susu tadi.

"Kai,.."

"Ma,.. Ain...yeee." Sambil bertepuk tangan.

Maisha hanya meringis. Dia harus berusaha cukup keras agar Kaivan mau berhenti dengan kesibukannya.

"Kai, bentar lagi papa pulang, lho. Mandi, yuk? Nanti main lagi sama papa."

"Papa?"

"Iyah, mandi dulu yuk?"

Gotcha!!!

Kaivan langsung bangkit lalu berjalan kearah kamar Maisha. Anak itu akan selalu bereaksi jika berhubungan dengan Giandra.

"Abang, tunggu disini, ya. Bunda mau mandiin Kai dulu." Ucap Maisha pada Patra yang tengah menonton kartun kereta.

"Iyah, bunda."

Maisha langsung menghampiri sang anak yang sudah lebih dulu masuk kedalam kamar mandi. Tapi dia terkejut begitu memasuki kamar mandi dan melihat posisi anaknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FamilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang