Bagian 40

5.6K 855 62
                                    

Happy reading

Enjoyyy....

****

Tok!Tok!

"Masuk."

Kaura melangkah masuk kedalam ruang HRD. Dahinya mengernyit kebingungan kala melihat Zafran dan Tisha disana. Kaura dipersilahkan duduk diseberang Tisha.

"Oke, udah kumpul semua, ya. Kaura saya ingin bertanya sama kamu," ujarnya.

"Tanya apa, Bu?"

"Bisa kasih tau, waktu kamu pingsan tempo hari ditoilet karena apa?"

Kaura terdiam. Matanya memandang lurus ke arah Tisha yang menundukkan kepalanya. Dia menoleh sebentar ke arah Zafran dan laki-laki itu menganggukkan kepalanya seolah mengatakan untuk menceritakan semuanya.

Melisa awalnya kebingungan ketika didatangi Zafran. Namun setelah pemuda itu bercerita dan mengutarakan kecurigaannya, alhasil Melisa langsung memanggil Tisha dan Kaura.

"Saya... Jatoh, Bu," ucapnya pelan.

"Kamu gak bohong?"

"...."

"Tisha, jawab jujur. Di dalam toilet itu hanya kalian berdua. Yang terakhir masuk kesana itu Kaura, dan yang terakhir keluar dari sana cuma kamu. Apa yang terjadi didalam sana?"

"Gak terjadi apa-apa, Bu." Tisha berusaha menyanggah.

"Bener Kaura?"

"...."

"Kalau kamu gak mau jujur, berarti Zafran akan saya Suspen selama dua minggu. Karena sudah mengatakan hal yang tidak benar." Nada bicaranya tegas tak terbantahkan.

Kaura jelas terkejut dan langsung menegakkan tubuhnya. Matanya bergantian menatap Melisa, Tisha dan Zafran. Tangannya saling menggenggam serta mulai mendingin.

"Waktu itu..."

Kaura terdiam sebentar saat merasakan sebuah genggaman pada tangannya. Tangan yang lebih besar itu menggenggamnya seolah tengah menyalurkan kekuatan untuk Kaura.

".... saya baru aja keluar dari toilet. Disana ada Bu Nina sama Kak Tisha lagi ngobrol. Tapi Bu Nina langsung keluar,"

Kaura terus menceritakan kejadian itu tanpa dikurangi sedikit pun. Setelah gadis itu mengakhiri ceritanya, Melisa menghembuskan nafas berat lalu berganti memandang ke arah Tisha. Juga, secara perlahan genggaman tangan Zafran mulai mengendur lalu terlepas.

"Perbuatan kamu sungguh membahayakan Kaura, Tisha!" Hardik Melisa.

"Maaf, Bu,"

"Saya rasa perbuatan kamu ini tidak bisa saya tolerir lagi. Saya Suspen kamu selama seminggu-"

"-tapi Bu,"

"Gak ada tapi-tapian. Bereskan barang kamu sekarang juga dan pulang. Saya akan infokan ke manager divisi kamu untuk mengatur kerjaan selama kamu tidak masuk kerja."

Dengan kesal Tisha bangkit dari kursinya lalu berjalan keluar. Melisa hanya memandang kepergian perempuan itu lalu tatapannya beralih pada Kaura. Zafran keluar lebih dulu karena Melisa ingin bicara dengan Kaura.

Pemuda itu kembali ke ruangannya. Di ruangan itu terdiri enam orang, termasuk Zafran dan Kaura. Kalau diingat-ingat lagi, sudah tiga Tahun Zafran bekerja disini. Suka duka sudah pasti ada. Namun semuanya terlewati dengan lancar sampai saat ini.
Bersyukurnya Zafran bisa memiliki partner seperti Panji dan Mala. Keduanya sangat amat membantu dia saat pertama kali masuk ke perusahaan ini.

FamilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang