Dua hari setelah selesainya acara kampus, kini semua para anak anak BEM maupun anak Himpunan serentak meliburkan diri secara jamaah
Lebih tepatnya beberapa anak-anak Sastra dan Seni yang mengurusi acara kemarin, seperti saat ini di apartemen Alyn dan Jay sudah kedatangan tamu kesayangan, siapa lagi kalo bukan mertua mereka
Bunda Krystal dan Mami Maya bersama Papinya yaitu, Papi Revano, namun disamping itu sayangnya Ayah Alyn alias Ayah Alex tidak bisa ikut karena Ayah itu sedang dinas di luar kota bersama beberapa rekan kantornya
"Semua udah bereskan? Kamu udah nyiapin segala hal? Pakaian, obat, keperluan kamu pribadi sama keperluan Jay pribadi? uang juga aman kan? Atau mau bunda tambah?"-Bunda Krystal
Gua langsung menggeleng cepat kepada bunda, uang udah gua pegang ini lebih dari cukup, kalo ditambah yang ada bisa jebol atm gua
"Gak bun, gak perlu itu udah cukup banget untuk 2 minggu kedepan disana"
"Tapikan papi belum ngasih uang jajan untuk kalian loh, masa dari bunda kamu doang"-Papi Revano
Gua bersama Jay menolehkan kepala menatap pria paruh baya yang masih terlihat segar bugar itu
"Buat Jay ya pi? "-Jay
Pria paruh baya itu tiba-tiba berdesis tidak suka pada sang anak dengan menatap galak kearah Jay tentunya
"Cih, buat menantu kesayangan papi lah kamu udah dapet jatah kemarin— nah, Alyn udah papi transfer kamu bisa langsung cek aja"-Papi Revano
Ting~
"Mami– liat tuh papi"-Jay
Gua terkekeh sekilas mendengar rengekan dan aduan Jay pada sangat ibunya
Pas gua nengok ke HP, liat notif ada kirimkan uang. Seketika mata gua membulat sempurna
1,5M
Uang jajan apa yang dikasih segini banyak. Ini– ini gimana ceritanya heh astaga, mentang mentang kaya tujuh turunan, tujuh tanjakan, delapan tikungan bisa-bisanya enteng ngeluarin uang jajan segini banyak
"P pi ini.. "
"Kenapa sayang kurang? "
Tanya Mami Maya tiba-tiba, sambil mengecek ponsel sang suami kemudian mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya sambil menepuk bahu pria tua itu
"Kok kamu kirim segitu doang si sayang! Kurang itu pasti"-Mami Maya
Papi Revano menatap kearah gua, reflek gua langsung menggeleng dong
"E eh gak mami— ini, ini malah terlalu banyak"
"Kalo gitu simpan baik baik sisanya jangan kamu buat foya-foya"-Bunda Krystal
Ujar sang Bunda yang baru saja kembali dari dapur sambil membawa beberapa makanan kecil dan jus mangga
"Terima kasih jeng"-Mami Maya
"Ah tidak tidak, ayo Maya! Revano! Di minum dan nikmati cemilannya"-Bunda
"Oh ya Kak, terimakasih "-Papi Revano
Setelah semuanya menikmati hidangan yang dibawakan oleh Bunda, gua sempet untuk pamit ke kamar mandi
"Eh sayang— bunda tadi bawa bingkisan sedikit buat kamu nanti disana, bunda taro di kamar kamu sama Jay. Harus pake ya"-Bunda
Gua mengerutkan dahi, waduh bingkisan apaan itu.
"O oh Oke nanti aku liat kalo gitu bun, terimakasih bundaa"
"No sweety, apapun buat anak bunda"-Bunda Krystal
Ujar wanita itu dengan senyum teduhnya yang ia berikan pada anak bungsunya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐡𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 [𝙹𝚊𝚢 𝙴𝚗𝚑𝚢𝚙𝚎𝚗]
RandomDijodohin kaya zaman Siti Nurbaya aja! Mana nikahnya sama orang yang gak deket, apa lagi bukan orang yang dicintai juga, huft. Bener-bener ya permainan takdir atau skenario orang tua? Cih... . Note: - Bahasa Non Baku - Banyak Kata-kata Kasarnya ...