49

804 92 36
                                    

Keesokan harinya.

"Jadi kamu gak sempet ke kantor nih yang?"

Tanya Alyn yang sedang membantu Jay memasukkan beberapa pakaian kedalam koper, ya walaupun hanya semingguan lebih tapi Jay juga berniat ingin mengajak kedua bocah itu untuk berlibur entah di Bali, Surabaya, atau Batam—

Oh sepertinya tidak, untuk opsi terakhir ia akan merubahnya dari Batam menjadi Jogja saja ah itu terlihat lebih baik bukan, alasan Jay tidak ingin memasukkan Batam kedalam daftar destinasinya dikarenakan Batam adalah salah satu destinasi wisata yang pernah ia masukan kedalam list untuk berlibur dengan Lisa, namun tidak jadi karena suatu hal terjadi

Tetapi, entah kenapa Jay tiba-tiba mengembangkan senyumnya saat indra pendengarannya itu mendengar kata 'yang' baru saja di ucapkan oleh Alyn dan hal kecil itu membuat hatinya menghangat dan...

Berbunga bunga tentunya, karena istrinya ini sangat jarang sekali memanggil panggilan sayang seperti itu padanya, wanita itu lebih sering memanggilnya dengan sebutan nama daripada panggilan sayang

"Iya sayang gak keburu kalo aku ke kantor dulu jadinya, aku suruh Dion yang gantiin aku, soalnya si Juan juga udah nelponin aku terus dari pagi tadi, udah kangen berat katanya si kembar sama aku hahaha"-Jay

Adu Jay pada Alyn, kini pria itu sedang memeluk manja leher Alyn dari belakang sambil kepalanya yang bersandar di punggung sang istri, sebenarnya ia seperti itu karena sedang menyembunyikan wajahnya yang memerah akibat dari panggilan sayang Alyn pada dirinya

"Haha, maklum kan lagi pula jarang ketemu kamu sama twins"

Jawab Alyn yang berusaha menahan beban berat Jay yang dua kali lipat lebih besar ukuran tubuhnya dari pada dirinya

"Iya mungkin sih yang, maklum aja udah bertahun-tahun lebih aku gak ketemu mereka tuh-  eh ya yang, tapi kamu beneran kan mau nyusul aku nanti? Semisal juga aku jadi liburan sama mereka duluan. Aku bakal booking tiket juga buat kamu dari sana, jadi kamu gak perlu mikirin apapun selain prepare barang-barang kamu aja, atau gak perlu bawa deh juga gak apa, kita bisa beli disana semua"-Jay

Kata Jay sambil menelengkan kepalanya menatap Alyn dari samping, Alyn menoleh sekilas dan kembali melanjutkan membereskan pakaian Jay yang tersisa

"Apa sih, tau aku kalo kamu tuh banyak uang tapi selagi ada dan punya tuh, ngapain beli lagi. Dan lagi pula liat aja nanti ya tugas sama projek ku kamu tau lah, itu tuh tergantung mood dosen nya juga, kali ini kamu taukan Prof. Erik? Nah, beliau yang ngasih projek itu dan aku usahain juga kok secepatnya projek ku selesai. Tapi, sayang kamu tau gak??"

"Bener ya, aku ga mau tau kamu harus nyusul aku? Janji ya— Hah, apa?"-Jay

Tanya Jay yang masih tidak sadar dengan tingkahnya yang malah kini ia berakting menjadi polos dengan bertanya seakan ia tak sadar dengan keadaan saat ini, mana mukanya kaya anak kecil banyak lagi huhu

"Kamu tuh berat lohh"

Rengek Alyn membuat Jay sadar dan langsung tertawa seketika dan pria itupun langsung melepaskan pelukan dirinya itu dari Alyn

"Ahaha maaf, aku lupa kamu kecil hahahaa"-Jay

Pukkk

Alyn memberikan pukulan yang tidak begitu keras dengan rasa kesalnya pada lengan berotot milik Jay sekilas, sambil memberikan tatapan julid andalannya

"Ish ngelunjak ya! "

"Duh– iya ya maaf sayang haha~"-Jay

Jay memberikan sedikit jarak antara dirinya dan Alyn agar tubuhnya tidak lagi menjadi sasaran empuk pukulan cantik istrinya itu

𝐌𝐲 𝐡𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝  [𝙹𝚊𝚢 𝙴𝚗𝚑𝚢𝚙𝚎𝚗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang