48.

795 84 28
                                    

Paginya Jay terbangun lebih dahulu setelah kesadarannya penuh ia pun seketika tidak dapat merasakan sesuatu pada tangannya dan ia rasa tangannya itu terasa begitu sangat kebas.

Ternyata kala kepalanya menoleh dan menatap kesamping ia mendapatkan seseorang yang masih berada didalam mimpi dan dengan nyamannya gadis itu terlelap di lengannya

Maka, jadi inilah penyebab lengan tangannya ini terasa sangat kebas, niat dirinya untuk menarik tangannya pun ia urungkan

Lebih memilih untuk menatapi istrinya yang masih betah memejamkan matanya itu, tangannya yang bebas pun terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi pipi istrinya itu. Tanpa sadar senyum pun terbit di kedua sudut bibirnya

Waktu ia tolehkan wajahnya kearah jam dinding yang berada di atas pintu kamar itu, ah ternyata sudah jam 06.15 dengan segera pun Jay membangunkan istrinya untuk bersiap kembali pulang ke apartemen mereka

"Yang"

Hening, dan tidak ada pergerakan sedikit pun sebagai tanda-tanda jika gadis itu sudah terbangun

"Sayangku, cintaku ayo bangun cantik, Lynn~ honey, baby, ma bubu, sweety, love"-Jay

Ujar Jay sambil menusuk-tusuk pelan pipi gadis itu dengan telunjuknya. Seketika dirinya terkekeh sendiri, saat mengingat bahwa belum pernah ada yang ia panggil seperti yang barusan ia sebutkan itu, dan hal itupun termasuk kepada Lisa, sang kekasihnya sendiri.

Dan ya sayangnya mengapa ia baru menyadari hal itu, hari ini. Kedua sudut bibirnya tanpa sadar terangkat secara perlahan membentuk sebuah senyuman tipis, dimana bahwa ia saat ini merasakan kesenangan karena hanya pada gadis itu ia memanggilnya dengan sebutan atau panggilan sayang darinya

"Engh~ eumh.."

Gumam Alyn tidak jelas saat gadis itu merasa tidurnya terganggu oleh sesuatu yang menoel-noel pipinya, dan secara perlahan kedua manik itu terbuka secara perlahan menatap sang lawan bicara dengan mengedipkan matanya beberapa kali, Jay pun menyempatkan untuk mengecup dahi gadsinya beberapa kali

"Maaf ya sayang~ sekarang, bangun ayo, kita siap-siap ya karena kita harus balik ke apartemen sekarang"-Jay
Kata Jay sambil memberikan sedikit usapan lembut di pipi gadisnya

"Eungh? Jam berapa sekarang"

"Sekarang jam 06.22 ayo bangun, nanti siang aku harus ke kantor juga sebentar"-Jay

Alyn pun mengangguk pelan, sambil mengumpulkan nyawa sambil berusaha bangun dengan mata yang kembali terpejam

Disisi lain, Jay sempat meringis lega kala tangannya yang sudah mati rasa itu tidak ada lagi beban, Jay pun ikut bangun dengan ketawanya yang keluar kala melihat Alyn yang masih memejamkan matanya sambil duduk dikasurnya, sementara Alyn hanya mengabaikan tawaan Jay barusan

"Hey, ngantuk banget hm? Nanti dimobil lanjut tidur lagi gapapa"-Jay

Kata Jay sambil menangkup kedua pipi Alyn dengan gemas dan sesekali Jay sempatkan untuk mencuri satu kecupan di dahi dan di kedua pipi, serta di bibir tipis istrinya itu

"Ih, Jayyyy"

"Ahahaha– ya makanya bangun sayangku, cintaku, duniaku"-Jay

"Nyenyenye"

.

"Ini semua bisa tahan sampe 3 hari, pokoknya cukup simpen di kulkas kalo mau makan angetin dulu"-Bunda

Bunda memberikan 2 tas makan berukuran sedang yang entah isinya apa kepada Alyn, tentu saja sang anak bungsu langsung menerima tas makanan tersebut dari sang bunda

𝐌𝐲 𝐡𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝  [𝙹𝚊𝚢 𝙴𝚗𝚑𝚢𝚙𝚎𝚗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang