"Ahh... Anginnya begitu sejuk," Gumam sang pilar angin, Sanemi. Dirinya sedang menikmati hembusan angin ditemani segelas ocha panas dan ohagi. Are~ sepertinya hal ini sedikit membuat sang pilar angin Deja vu, kenapa? Karena sekali lagi dia melihat rekannya sang pilar es melintasi halamannya disaat seperti ini.
"Konnichiwa Masuyo, mau mampir?" tanyanya sambil menyodorkan Ohagi yang ada digenggamannya.
Gadis yang berjalan pincang melintasi halamannya itu menoleh, kemudian menggeleng perlahan. "Konnichiwa Sanemi-san dan terimakasih atas tawaranmu, tapi maaf mungkin lain kali."
Masuyo membungkukkan badannya perlahan. Dia berniat pamit dan pulang kerumahnya setelah beberapa hari tinggal di kediaman Ubuyashiki, hingga—
"CAW! SANEMI! MASUYO! PERGI KE KEDIAMAN OYAKATA-SAMA! CAW! CAW!"
Sanemi langsung saja berdiri, mencari Nichirin miliknya yang dia simpan didalam rumahnya. Sedangkan Masuyo hanya memijit keningnya. Ingat, dia baru saja kembali dari sana. Dia menyesal sekarang telah pergi tanpa izin. Jika saja dia sedikit lebih bersabar, dia bisa menunggu di Kediaman Ubuyashiki sambil menenggak ocha buatan Nichika.
"Mari, Sanemi-san"
Masuyo berjalan mendahului Sanemi yang baru saja keluar dari rumahnya dan menyarungkan Nichirin kesayangannya. Langkah pelannya dapat Sanemi susul hanya dengan berlari kecil beberapa detik. Kini mereka berjalan berdampingan.
"Ara~ Konichiwa Sanemi-san, Ma-chan!"
Suara khas yang mereka kenal. Yups, rekan pilar mereka Kochou Kanae. Sang pilar bunga berjalan di arah berlawanan melambai dari jarak yang cukup jauh didepan. Disambut dengan senyuman tipis dari Sanemi. Sedangkan Masuyo, gadis es itu hanya melirik sekejap dengan ekspresi datarnya yang khas.
"Apakah kalian Akan pergi menemui Oyakata-sama?"
Pilar Bunga itu berdiri didepan mereka. Dengan wajah ceria dan ramah miliknya. Bahkan hati dingin Sanemi bisa menghangat seiring dengan senyuman Kanae didepannya.
Pengecualian dengan hati beku Masuyo. Bukannya ikut berhenti dan menyapa rekannya. Gadis itu tetap berjalan dengan kakinya yang belum sembuh itu.
Baik Kanae maupun Sanemi keheranan dibuatnya. Ekspresi datar miliknya sulit untuk dibaca. Membuat keduanya tak mengerti hati Masuyo. "Ayo Sanemi-san, kita harus bergegas." Ujarnya tanpa mau menoleh. Sanemi hanya mengacak kesal surainya. Tak ada gunanya berdebat dengan Masuyo.
"Kalau begitu, Aku duluan Kanae. Sampai nanti. OI TUNGGU AKU KAU ES BERJALAN!"
Sanemi berlari mengejar gadis berhaori putih gradasi biru itu dengan langkah agak kesal. Kanae yang masih berdiri ditempatnya hanya terkekeh menatap kelakuan dua rekannya itu.
----------------------------
"Selamat siang Oyakata-sama, semoga anda senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan."
Sanemi mengucapkan salamnya saat tuan Ubuyashiki memasuki Ruangan. Disebelahnya sudah duduk rekan sesama pilarnya, Masuyo.
Oyakata-sama tersenyum, lalu beliau duduk berhadapan dengan kedua pilar yang sebelumnya ia panggil melalui kasugai garasu. Maniknya sekilas menatap Masuyo yang sekikas terlihat sebal. Tentu saja Oyakata-sama mengetahui kenapa alasan mood Masuyo seperti itu. Namun beliau tak membahasnya saat ini.
"Terimakasih karena telah menyempatkan hadir di siang hari yang cerah ini. Saya memiliki misi untuk kalian berdua laksanakan malam ini. Apakah kalian tahu Festival musim panas yang akan di selenggarakan di desa B malam ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIRAYUKI | Sanemi x OC | Kimetsu no Yaiba Fanfict
FanfictionSalju... Itulah yang terlintas dipikiranku ketika pertama kali manikku menangkap potret indah bayangnya. Berjalan dengan anggun didepan kami yang penasaran akan sosok dirimu yang akan segera menjadi bagian dari kami. Dengan Rambut putihmu yang terli...