Suasana di festival musim panas sangatlah ramai dan meriah. Masuyo terlalu terbawa suasana disekitarnya, tanpa sadar dirinya menabrak seseorang yang juga berjalan di arah yang sama. Tangan mungilnya yang digenggam Sanemi terlepas, tubuhnya ikut terhempas karenanya. Masuyo menatap matanya, dapat ia bayangkan bagaimana rasanya saat tubuhnya menghantam tanah dipijakannya.
Sedetik, dua detik, tidak ada yang terjadi. Tubuh Masuyo tergantung diudara, ditahan lengan ramping disebelahnya. Hairpin Kupu-kupu yang familiar dan seragam Kisatsutai, tidak salah lagi, itu adalah sang Hashira bunga Kochou Kanae.
"Ara~ kita bertemu lagi, ya?"
Masuyo terkesiap menatap manik hijau yang lembut itu, segera tangannya meraih lengan Kanae lainnya dan kembali berdiri. Ia dapat melihat sosok familiar lainnya disisi lain tubuhnya. Itu adalah sang pilar cinta Mitsuri Kanroji.
Tanpa menunggu lagi, Masuyo bertanya : "Kochou-san, Mitsuri-san, Apa yang sedang kalian lakukan disini?"
"ah, aku menemani Kanroji-san pergi. Bagaimana denganmu sendiri?" Kanae merapikan rambut Masuyo yang sedikit terurai, Kanroji disebelahnya pula menepuk-nepuk Yukata yang Masuyo kenakan. "Mhm, disini ada banyak stand makanan yang jarang ditemui. Aku ingin mencoba mereka." Kanroji menjawab dengan ceria, Maniknya kemudian kembali menatap Masuyo dengan bingung.
"Bagaimana denganmu sendiri, Ma-chan?"
Masuyo sedikit gugup, baru saja bibirnya ingin mengatakan sesuatu, namun terhenti oleh suara pria yang memanggil-manggil namanya.
"Masuyo—ah, Kanae-san, kau disini juga?" Sanemi tersenyum menatap Kanae. Masuyo disebelahnya tak bisa berhenti menatap Sanemi yang tak melepaskan pandangannya dari Kanae. Entah mengapa, ini terasa tidak nyaman.
"Ya, Oyakata-sama menyuruh kami kemari untuk sebuah misi." Sanemi menjelaskan, dan rekannya hanya mengangguk. Tanpa sadar, Masuyo menundukkan pandangannya. "ah... senyuman itu lagi."
"Suyo.... Masuyo, oi kau dengar?"
Gadis itu terkesiap, mendongak menatap Sanemi yang berulang kali memanggilnya. Sanemi menjelaskan, "Kita akan membeli Ringo Ame yang kau minta sebelumnya, ayo." Dan kemudian berjalan lebih dulu, sebelum Masuyo sempat meraih tangannya. Tangan mungil itu dikepalkan, berjalan dibelakang rekan-rekannya dengan kepala yang tertunduk, ia merasa dingin.
"Lihat, gadis mungil yang menyedihkan."
Bisikan itu, itu bukanlah ilusi. Masuyo menoleh ke kiri dan kanan. percuma, lautan manusia memenuhi pandangannya. "Kau sedih kekasih kecil mu diambil, bukan?" Lagi, ini adalah suara yang familiar. Suara yang entah kapan dan dimana ia dengar.
Jantungnya berdebar, tangannya dengan siap menggenngam nichirin yang ia sembunyikan dibalik Yukata nya. Ia tak dapat mengendalikan emosinya, dia tidak mengingat pemilik suara ini, namun itu cukup memberikan Masuyo teror.
Perlahan gadis itu menepi, menjauh dari kerumunan. Napasnya masih tak terkendali, perlahan namun pasti, ia mencapai kegelapan. Dan tanpa sengaja, ia menabrak sesuatu dibelakangnya. Dengan gesit, ia berbalik, memasang kuda-kudanya. Bersiap menghunuskan pedangnya.
Itu hanyalah bocah kecil yang terpisah dari orang tuanya, perlahan menangis tanpa tahu harus berbuat apa. Masuyo menghela napas lega, menghampiri sang bocah. "Ada apa, kau terpisah dari orang tuamu?" Masuyo bertanya dengan lembut.
Bocah itu menganggukkan kepalanya, menatap Masuyo dengan mata sembab yang memerah. "Aku ingin pulang, onee-chan, antarkan aku pulang." Masuyo tersenyum, menepuk-nepuk kepala sang bocah. Anak kecil itu mengingatkannya kepada adiknya dirumah, bocah mungil yang menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIRAYUKI | Sanemi x OC | Kimetsu no Yaiba Fanfict
Fiksi PenggemarSalju... Itulah yang terlintas dipikiranku ketika pertama kali manikku menangkap potret indah bayangnya. Berjalan dengan anggun didepan kami yang penasaran akan sosok dirimu yang akan segera menjadi bagian dari kami. Dengan Rambut putihmu yang terli...