Gadis Es

653 50 10
                                    

Gelap langit malam menyelimuti hutan rimbun yang dipenuhi pepohonan tinggi menjulang.

Sinar rembulan menjadi satu-satunya cahaya yang membuatnya tetap berlari, menuju tempat misi yang Oyakata-sama berikan.

❄❄❄

"Ada Oni yang begitu tangguh yang meneror sebuah desa di barat daya, aku sudah mengirimkan beberapa pemburu iblis namun mereka tidak kembali"

Oyakata-sama menatap Sanemi yang menyimak penuturannya dengan serius, penjelasan yang diberikan adalah mengenai misi Sanemi malam ini.

Tatapannya beralih pada gadis bersurai putih yang duduk tepat disebelah Sanemi. Gadis berwajah datar yang ekspresinya sedikit sulit untuk ditebak.

"Dan Masuyo, pergilah ke gunung yang berada didekat desa tersebut. Ada kemungkinan gunung tersebut menjadi persembunyian iblis rembulan karena terlalu banyak memakan korban."

Gadis itu mengangguk. Setelah informasi yang diberikan dirasa cukup, keduanya pamit dan pergi menuju tempat misi yang telah diberikan.

❄❄❄

Hembusan angin malam yang berhembus menusuk tulang, tidak menjadi penghalang. Bahkan dada penuh bekas lukanya yang terekspos jelas tidak menghiraukan bagaimana dinginnya angin yang menerpa kulitnya.

"Kyaaaaaa....!"

Teriakan seorang gadis yang begitu kencang, menandakan tempat misinya yang semakin dekat. Kakinya dipacu lebih cepat untuk segera menyelesaikan urusannya malam ini.

------

Keadaan desa yang begitu sepi, bau darah segar tercium begitu menyengat bahkan dari gerbang masuk.

Tanpa perlu repot mencari, buruannya dengan sukarela menghampiri. Seorang Oni pria besar yang menggenggam kepala seorang gadis yang sudah tak bernyawa berdiri didepannya.

Apakah... gadis itu yang tadi berteriak?

"Apa yang kau lihat, Kozo? Apa kau ingin aku memakanmu juga?"

"Sebelum itu, apakah kau mau mencicipi ketajaman nichirin-ku terlebih dahulu?"

"Huh?  seorang pemburu iblis lainnya? Omoshiroi,

HORA KOZO....!  APAKAH KAU INGIN MENYUSUL TEMAN TEMANMU, KEDALAM PERUTKU?! HAHAHAHAHA"

"Oey, kau pikir akan semudah itu melahap seorang Pilar sepertiku? Kusso Oni!?"

"Oya? Jadi, kau adalah senior dari para kroco lemah itu?! Sepertinya kau begitu bangga dengan pangkat yang kau miliki, kozo... Mari kita lihat sampai kapan kebanggaan-mu bertahan"

Mata merah menyala menatap nyalang. Sanemi berdecih, mengeluarkan nichirin miliknya.

Suasana malam yang hening semakin mencekam kala keduanya bersiap dengan strategi penyerangan masing-masing.

Sanemi memasang kuda-kuda bersiap mengeluarkan teknik pernafasan andalannya, pernafasan angin.

"Pernafasan angin, jurus ke--"

Sanemi bahkan belum sempat mengeluarkan serangan kala melihat wajah terkejut dari musuh didepannya yang kepalanya telah terpisah dari tubuh tinggi besarnya.

Bersamaan dengan hancurnya tubuh oni itu menjadi abu,  sesosok gadis yang dikenalnya mendaratkan kakinya dengan mulus menyentuh tanah dengan haori yang berkibar tertiup angin malam sambil menyarungkan nichirin miliknya.

SHIRAYUKI | Sanemi x OC | Kimetsu no Yaiba FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang