"Sanemi-san, mari?"
"........"
Tak ada jawaban. Kewarasannya direnggut sejenak oleh bagaimana anggunnya Masuyo dalam Yukata dan gaya rambutnya yang manis. Pipinya memerah, begitupun dengan gadis didepannya. Lagipula, siapa yang tak akan salah tingkah bila orang lain menatap tanpa sepatah katapun?
"S-sudah kuduga, pasti terlihat aneh...ya? A-aku akan mengganti—"
Sanemi menahan tangan Masuyo. Gadis itu menatap dengan perasaan tercampur antara malu dan bingung.
"B-bodoh ya? Itu akan memakan waktu lebih lama! Cepat kita pergi!" Ujarnya sambil berjalan tanpa melepaskan genggaman tangannya.
"Lagipula..." Sambungnya. Masuyo menatap punggung Sanemi yang berjalan didepannya.
"Kau... tidak terlihat buruk."
"..."
Masuyo tak menjawab. Dapat ia lihat telinga sang pilar angin yang memerah. Masuyo menahan kekehannya. Menurutnya, ini hal yang lucu, melihat sang pilar angin yang terkenal galak dan seram bertingkah tsundere seperti ini.
"Sanemi-san... Kawaii."
------------------------------
Oranye, kuning dan ungu. Gradasi yang sangat cantik itu terlukis di langit sore itu. Sang surya tengah bersiap pulang ke peraduannya. Bahkan sang rembulan telah menampakkan diri di ufuknya. Tak tertinggal, para burung yang beramai-ramai mengepakkan sayapnya untuk pulang ke sarang masing-masing.
Hembusan angin menemani akhir hari yang damai itu. Disanalah mereka. Sepasang anak Adam dan Hawa yang berjalan dibawah langit senja. Dengan surai mereka yang serasi, keduanya berjalan tanpa sepatah kata yang terucap.
Jika mereka berpapasan dengan orang lain, mungkin mereka akan berpikir bahwa mereka adalah pasangan yang hubungannya tengah mengalami keretakan. Si pria memasang wajah garang, dan sang wanita terlihat sangat dingin tanpa ekspresi.
"Ne anata~ tunggu sebentar!"
Keduanya menoleh. Sepasang kekasih berada di sisi jalan lainnya. Sang wanita berjalan di belakang sedangkan sang pria didepannya menunggu sambil terkekeh menatap sang kekasih. Tanpa sadar, pipi Masuyo memerah. "ah, mereka kekasih yang sedang berkencan." Pikirnya. Manik silvernya beralih menatap pria didepannya. Berjalan bak ksatria gagah yang tak peduli dengan sekitarnya.
Masuyo cepat-cepat menggeleng. Apa yang dipikirkannya? Sanemi hanyalah partnernya dalam Kisatsutai! Berhenti berpikiran aneh!
Masuyo berusaha menjaga "kewarasan" nya. Dia bahkan tidak habis pikir. Sejak kapan dirinya memiliki pemikiran seperti ini? Ini adalah hal yang sangat tidak penting baginya. Yang ingin dia tanamkan dalam pikirannya hanyalah membunuh para iblis dan menciptakan dunia yang damai dimana semua orang dapat hidup dengan bahagia tanpa rasa khawatir dari ancaman para iblis pemakan manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIRAYUKI | Sanemi x OC | Kimetsu no Yaiba Fanfict
FanfictionSalju... Itulah yang terlintas dipikiranku ketika pertama kali manikku menangkap potret indah bayangnya. Berjalan dengan anggun didepan kami yang penasaran akan sosok dirimu yang akan segera menjadi bagian dari kami. Dengan Rambut putihmu yang terli...