"Ale?"
Alex mendekati, seorang perempuan cantik yang tengah duduk melamun di kursi taman rumahnya.
"Lo kenapa?"
Perempuan itu menatap sekilas pria yang baru saja duduk disampingnya.
Matanya menerawang jauh ke depan kolam ikan buatan, yang airnya mengalir seperti Curug air terjun."Ale?"
Perempuan itu menangis dan menyandarkan kepalanya pada pundak Alex. Wajahnya dia tenggelamkan di leher pria itu, bahkan tangisnya semakin kencang, sarat akan kesedihan. "Gue bodoh Al.. hiks.." lirihnya.
"Jelasin deh! Lo itu kenapa? Ini udah dua minggu, dan selama itu Lo kayak orang mati, Tahu?. Masa iya gara-gara si Andrew Lo jadi kayak gini?" Jengkel Alex, yang di tanggapi gelengan oleh perempuan itu.
"ALEXIS!"
Alex menarik Alexis dari tubuhnya dan mencengkeram kedua bahunya. Perempuan itu, menatap Alex dengan takut. "Lo itu Kakak gue! Gue peduli sama Lo!" Tekan Alex.
"Gue udah perkosa anak orang... Hiks.."
"What?!" Mata Alex melebar mendengarnya.
"Lo perkosa cowok?" Tanya Alex pelan.
Alexis menggeleng. "Cewek.." lirihnya, sangat pelan. Hampir seperti bisikan, namun Alex mampu mendengarnya dengan sangat baik.
"Wait?"
"Hikss.. gue nggak tau.. sumpah.. nggak tau.. hikss.." rengek Alexis.
"Ale! Lo jangan bercanda ya.. gue nggak suka." Alex melepaskan tangannya dari kedua bahu Alexis.
"Tapi Gue beneran!" Kesal Alexis. "Gue nggak bohong!" Tambahnya.
"Lo Gila?!" Bentak Alex. Hal itu semakin membuat Alexis menangis histeris.
"Gue nggak tahu, hiks.. Gue mabuk!" Tekan Alexis.
"Ceritain ke gue." Seperti sebuah perintah, Alexis dengan cepat menceritakan kejadian malam itu kepada Alex.
Mulai dari dia yang patah hati, mendengar kekasihnya akan di jodohkan dengan seorang wanita. Lalu saat dia ingin menemui kekasihnya, tetapi dia tidak sengaja melihatnya Berciuman dengan si Davi, bocah sekolah menyebalkan itu.
Lalu saat dia memutuskan untuk memakai kamar private miliknya saat dia mabuk, dan meminta untuk diantarkan makanan dan minuman lagi. Hingga kejadian itu terjadi.
"Waktu gue bangun, gue lihat ada bercak darah di sprei. Gue takut.."
"Lo tahu siapa dia?"
Alexis menggeleng "Tapi kayaknya karyawan Lo." Ujarnya.
"Lo mau tanggung jawab atau lepas tangan?" Tanya Alex.
"Lex! Lo tahu, gue cinta Andrew. Dan Andrew juga cinta sama gue." Alexis menatap dengan memelas. "Gue nggak mungkin.."
Alex mengembuskan nafas berat. "Gue tahu."
Sejak awal inilah jalan yang di pilih oleh Alexis. Menjadi transgender. Menjadi Lady boy, dan menyembunyikan jati dirinya dari dunia, bahwa dia juga merupakan bagian dari keluarga Bramadi.
Alexis Janiar Bramadi merupakan Kakak kembar Alexo Januar Bramadi. Yang lahir 2 menit lebih dahulu dari dirinya.
Keduanya memiliki kepribadian dan sifat yang berbeda. Sejak kecil, meskipun Alexis lebih tua tapi dia terlihat lebih lembut dan lemah dari pada Alexo. Hal itu membuat sang Ayah membencinya dan selalu menghinanya.
Namun Alex tidak pernah malu pada kakaknya itu, dia bahkan selalu melindungi dan mendukung kakaknya.
"Tapi gue tetep ngerasa bersalah Lex.. Hiks.." Alexis menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN NONA (Hug My Heart)
РазноеKisah Rea Si cewek tomboy dan Alexis Si Lady Boy