Ditengah perjalanan tiba² Verlyn berhenti menangis dan tidak ada suara apapun yg terdengar dari Verlyn. Alrezza yg masih dalam keadaan dipeluk Verlyn itu merasa aneh.
"Lyn?bngun" Ujar Alrezza,tpi Verlyn tidak menyahut apapun,Karna Alrezza tahu kalau Verlyn termasuk org yg gampang terbangun walaupun karna suara yg begitu kecil. Dan Alrezza pun sudah memastikan jika Verlynnya pingsan.
Alrezza saat ini semakin khawatir dengan Verlyn "Pak,,cepetan pak" Ujar Alrezza kpd supirnya itu.
"Iya den" Jawab pak anton kemudian mobil agak sedikit melaju kencang.
Alrezza mengusap wajahnya kasar, frustasi karna takut terjadi sesuatu terhadap Verlyn.
"Gw gabakal ingkarin janji gw lyn,,," Ujar Alrezza memeluk Verlyn begitu erat.
•°𝙍𝙪𝙢𝙖𝙝𝙎𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙋𝙊𝙑°• Setelah Dragoners dan Alrezza yg bersama Verlyn sampai di Rumah Sakit,Alrezza langsung menggendong Verlyn keruangan UGD.
Setelah Verlyn dimasukkan kedalam ruangan UGD, Alrezza ingin menemani Verlyn namun Alrezza diperintahkan oleh petugas untuk menunggu saja di depan ruangan, betapa keras kepalanya Alrezza,petugas pun mengizinkannya untuk ikut masuk.
"Pasien kekurangan darah" Ucap seorang Dokter yg bertugas mengobati Verlyn.
"Verlyn darahnya B, Klu gw O" Gumam Alrezza.
"Dok,,Golongan darah pasien B" Ujar Suster.
"Dok darah gw aja yg didonorin" Ujar Alrezza karena takut jika terjadi sesuatu.
"Golongan darah kmu apa?" Tanya dokter.
"O, buruan dok,,, gw gamau tunangan gw mati kehabisan darah" Ujar Alrezza terburu buru.
"Okk silahkan ikuti saya" Ajak dokter itu.
Pendonoran darah sudah berlangsung dan selesai, Alrezza pun langsung duduk di kursi sebelah Verlyn. Sambil mengelus tangan Verlyn yg masih belum sadarkan diri.
"Verlyn,,,gw gabakalan biarin apapun terjadi sama lu,,, gw udah janji dan bakalan ingkarin janji itu" Ujar Alrezza,berharap Verlyn bangun.
"EZA!!!" Teriak Verlyn yg tiba² bangun seperti org yg baru saja mimpi buruk.
"Lyn,,, knp?" Ujar Alrezza langsung memeluk Verlyn.
"Mama,,,hiks" Ujar Verlyn tiba²menangis dan mempererat pelukannya terhadap Alrezza.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
