3

3.6K 463 48
                                    

Happy reading

***

Seperti biasanya, pada pukul tujuh kurang lima menit, mobil sedan berwarna hitam metalik sudah mulai memasuki area WANG Corp, dan tepat pukul tujuh, presdir perusahan tersebut sudah turun dan memasuki gedung perkantoran tersebut, dimana semua staf yg berpapasan dengannya pasti akan menunduk hormat untuk menyapa sang atasan.

Tapi, ada sedikit yg berbeda dengan penampilannya sang presdir saat ini, karena wajah pria terdapat sedikit lingkaran hitam pada kelopak matanya, sepertinya presdir Wang telah begadang semalam. Tumben sekali, padahal presdir kita yg satu ini bukanlah tipe pria yg neko-neko apalagi untuk sekedar pergi clubing dan bersenang-senang, itu bahkan tidak mungkin. Ok, lebih baik positive thingking saja mungkin semalam tuan presdir Wang ini sedikit mengalami mimpi buruk sehingga membuat wajahnya sedikit kusut, tapi hanya sedikit lho, karena untuk keseluruhannya presdir Wang yibo selalu tetap terlihat perfect.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wang yibo baru duduk kursi kerjanya ketika sekretaris Yue masuk dengan membawa secangkir kopi untuk pria itu, benar-benar perhatian sekali sekretaris yg satu ini, pria itu tau betul apa yg dibutuhkan oleh atasannya saat ini.

"Kopinya, tuan."

"Mn, terimakasih." Wang yibo meraih lalu mulai menyesapnya, sebelum kembali bicara, "hari ini apa saja jadwalku?" Ia bertanya, dimana sang sekretaris mulai menyalakan tabletnya.

"Hari ini hanya ada meeting dengan tuan Dai saat jam makan siang." Beritahunya yg kemudian kembali mematikan benda pipih tersebut.

Merasa sudah tidak ada yg dibutuhkan lagi oleh sang atasan, sekretaris Yue pun pamit kembali ke mejanya yg berada diluar ruangan, tapi sebelum ia mencapai pintu, Wang yibo kembali memanggilnya.

"Ya, tuan?"

"Berapa usiamu tahun ini?" Tanya Wang yibo yg mengundang gernyitan dikening pria itu, meski bingung tapi sekretaris Yue tetap menjawabnya.

"29 tuan, bulan maret nanti maka saya akan tepat berusia 30." Sekretaris Yue melihat Wang yibo hanya menanggapinya dengan mengangguk.

"Apa kau sudah punya anak?"

Eh? Untuk apa tuannya itu bertanya seperti itu.

"Bagaimana saya bisa memiliki anak, jika istri saja saya tidak mempunyainya." Wang yibo kembali manggut-manggut, mungkin menyetujui jawaban sang sekretaris.

"Maaf, kenapa bapak menanyakan hal itu?" Karena didesak rasa penasaran ia pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Ayahku menginginkan seorang cucu, dan aku harus bisa memberikannya segera, tapi benar apa katamu, bagaimana bisa aku memberikannya cucu kalo aku sendiri tidak memiliki istri." Wang yibo curhat, dan sekretaris Yue sepertinya tertarik, dan dua orang jomblo itu pun akhirnya saling terbuka. Tapi ternyata Wang yibo justru meminta solusi pada orang yg salah, karena sekretarisnya itu juga sama seperti dirinya. Jadi, obrolan keduanya selama setengah jam tidak membuahkan hasil apapun, kasihan.

"Tuan, kenapa anda tidak menikah saja." Seru sekretaris Yue.

"Aku belum siap untuk berkomitmen, dan aku sangat sulit untuk menemukan calon pasangan yg pas untukku." Ujar Wang yibo.

Diam-diam sekretaris Yue mencibirnya dalam hati, karena menganggap mungkin bosnya itu terlalu tinggi menetapkan standart kriteria untuk calon pasangannya, seperti yg sudah ia ketahui, sekelas putri presdir Li saja ia enggan untuk menanggapi, padahal perempuan itu menurutnya sudah sangat sempurna, cantik, mapan, lulusan luar negri dengan latar belakang yg tidak mungkin diragukan lagi. Tapi masih saja tidak membuat pria ini sudi untuk meliriknya, lantas mau yg tipe seperti apa lagi?

"Bagaimana kalo anda mengadopsi seorang anak, lalu akui itu sebagai anak kandung anda." Usulan sekretaris Yue membuat Wang yibo meliriknya tajam.

"Ok, tuan besar tidak akan semudah itu untuk dibohongi," Yue kembali berpikir keras.

"Tuan, bagaimana jika anda mencari seseorang yg bersedia untuk melahirkan anak anda. Anda bisa memberikan imbalan padanya dengan banyak persyaratan yg anda ajukan, agar tidak terjadi masalah dikedepannya."

"Itu sedikit kurang relevan." Wang yibo agak tidak setuju.

"Nah, bagaimana kalo nikah kontrak. Setelah anak anda lahir, anda bisa menceraikannya dan dia juga tidak akan dirugikan apapun dengan itu, apalagi menjadi bekas istri dari presdir Wang sudah mampu menaikkan status sosialnya di masyarakat, dan dia juga akan menerima kompensasi yg setimpal."

Wang yibo tampak berpikir, menimbang-nimbang usulan bawahannya itu.

"Ok, carikan aku orang itu." Ia pun setuju, dengan begitu masalahnya terpecahkan dan dengan status pernikahannya itu akan membuat para penggilanya berhenti mengikutinya, dan ini yg dinamakan sambil menyelam minum air, tenggelem donk.

.
.
.

Wang yibo baru saja memasuki restauran yg dijadikannya tempat pertemuan dengan rekan bisnisnya. Seorang pelayan yg melihat kedatangannya segera membimbingnya menuju tuan Dai menunggu.

"Maaf membuat anda lama menunggu." Pria itu berbasa-basi.

"Tidak apa-apa. Aku juga baru tiba, aku belum sempat memesan karena aku tidak tau bagaimana seleramu."

Pelayan pun datang membawakan buku menu, setelah memesan beberapa menu, pelayan tersebut pamit undur diri untuk menyediakan menu pesanan mereka.

Mereka pun mulai berbincang-bincang untuk membahas kerja sama keduanya sambil menunggu makanan yg mereka pesan.

Tidak berapa lama dua orang pelayan masuk dengan troli yg mereka dorong. Keduanya pun mulai menyajikannya, menatanya dengan rapi diatas meja tersebut.

"Silahkan dinikmati para tuan-tuan sekalian." Ujar salah seorang pelayan dengan ramah. Kedua orang dimeja itu pun mulai mengangkat sumpitnya, tapi tidak sengaja sumpit milik Wang yibo tergelincir dari pegangannya, hingga jatuh ke lantai dan berbunyi tak ketika membentur lantai.

Aish kesialan apa ini?

Pikir Wang yibo yg mengalami kejadian itu.

"Maaf, biar saya yg mengambilnya. Anda bisa memakai sumpit yg baru." Pelayan itu berujar, ketika ia berjongkok untuk mengambil benda tersebut. Itu tidak masalah, namun ketika pelayan tersebut mengangkat wajahnya hingga kedua orang itu bertemu tatap justru itu yg membuat masalah baginya.

"Kau?!" Pupil mata Wang yibo melebar melihat orang dibawahnya yg tersenyum dengan memperlihatkan gigi kelincinya.

"He... he... kita tidak sengaja ketemu lagi, tuan." Xiao zhan cengengesan.

Astaga! Ada apa dengan dunia presdir Wang ini, kenapa ia selalu bertemu dengan orang yg ingin ia hindari, semalam pemuda ini membuatnya terus bermimpi buruk, hingga ia menyebabkan waktu tidurnya terganggu. Dan sekarang ia kembali bertemunya, sebenarnya ada berapakah orang ini? Kenapa Wang yibo selalu menemuinya dimana-dimana.

 Dan sekarang ia kembali bertemunya, sebenarnya ada berapakah orang ini? Kenapa Wang yibo selalu menemuinya dimana-dimana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc.




My Beloved Wife. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang