10

3.8K 551 85
                                    

Happy reading

***




"Kita tidak pulang?" Tanya Xiao zhan ketika mereka kembali menuju kamar hotel.

"Tidak. Masih ada pertemuan yg harus aku hadiri dihotel ini besok."

"O," Xiao zhan menanggapinya. Tidak butuh waktu lama lift pun sudah tiba dilantai 5, mereka pun segera menuju kamar tempat menginap.

Wang yibo sudah mengganti setelan formalnya dengan baju tidur, begitupun Xiao zhan yg juga sudah berganti pakaiannya dengan piyama didalam kamar mandi.

Wang yibo kini susah menaiki kasur, dan Xiao zhan pun mulai ikut menaiki sisi sebelahnya.

"Apa yg kau lakukan?!" Wang yibo terkejut.

"Tidur." Jawab Xiao zhan apa adanya, berbeda dengan Wang yibo yg merasa begitu shock.

"Bangun! Kau tidak boleh tidur disini, tidur disofa sana!" Suruhnya.

"Kenapa? Tuan, ranjang ini sangat besar, apa kau tega tidur disini sendirian dan membuatku harus tidur disofa? Apa salahnya kalo kita berbagi tempat tidur, lagipula aku tidak akan melakukan apa-apa padamu. Aku sudah sangat mengantuk."

"Tidak boleh, pokoknya kita tidak boleh tidur bersama." Saat mengatakan itu, daun telinga pria itu berwarna merah.

"Jadi tuan benar-benar tega mengusirku?" Tanyanya dengan lesu, dan Wang yibo mengangguk cepat untuk menanggapinya.

"Serius?" Xiao zhan kembali meyakinkan, dan Wang yibo mengangguk mantap.

"Baiklah," wajahnya terlihat pasrah saat mengatakannya. Tapi tanpa diduga, sekejap kemudian tubuh Xiao zhan sudah melayang kearah Wang yibo dan kini justru sudah berada tepat diatas pangkuan pria itu, membuat Wang yibo melebarkan matanya karena terkejut.

"Jangan harap aku mau mengalah. Apa sulitnya kita berbagi ranjang, lagipula kita sudah resmi menjadi pasangan, dan kau menikahiku karena ingin melakukan itu dengan-"

"Aku hanya ingin anak!" Wang yibo meralatnya.

"Ah sama saja. Memangnya kalo dengan tidak melakukan itu, anakmu akan tercipta. Kau kira aku toko online, hanya dengan memesan maka barang akan diantarkan kepadamu. Bodoh!" Xiao zhan mengatainya, dan Wang yibo makin dibuat melotot karenanya, tapi dengan keadaan Xiao zhan yg ada dipangkuannya pria itu justru tidak berani berbuat apa-apa. Tubuh gagah pria itu seolah kaku dan tak mau menuruti perintah otaknya yg menyuruh untuk melempar tubuh yg lebih kecil itu, Wang yibo mati kutu.

Melihat reaksi yg ditampilkan orang didepannya, Xiao zhan pun semakin semangat untuk menggodanya, bertindak murahan pun sepertinya tidak apa-apa. Toh, Wang yibo suaminya sendiri, yah meskipun dirinya hanya istri kontrak alias istri bayaran tapi hubungan keduanya kan sudah legal. Sepasang netra sebening rusa pun mulai mengerjap nakal menatap Wang yibo.

"Jadi.... tu- suamiku maksudnya, bagaimana kalo kita membuat anakmu sekarang, semakin cepat bukankah semakin bagus?" Xiao zhan menjilati bibirnya agar basah. Karena jarak wajah keduanya yg begitu dekat, hal itu pun terlihat jelas oleh mata Wang yibo, membuat pria itu meneguk ludahnya dengan kesar, dimana keringat dingin kini mulai membanjiri wajahnya.

Astaga! Jangan bilang kau belum pernah melakukan itu? Apa selama ini hidupmu hanya dipakai untuk bekerja? Seberapa suci dirimu suamiku? Antara tak percaya sekaligus mengejek, batin Xiao zhan sungguh tidak menyangka bahwa pria yg digodanya ini belum pernah melakukan hal semacam itu diusia yg sudah sematang ini, dan Xiao zhan ingin mengejeknya karena merasa pria depannya ini sudah sangat kaya dan memiliki segalanya, tapi kenapa terus meyibukkan diri untuk bekerja, apa harta yg ia miliki masih kurang banyak? Hingga tidak ada waktu untuk membahagiakan dirinya sendiri.

My Beloved Wife. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang