4

3.3K 450 45
                                    

Happy reading

***





"Kenapa dengan wajahmu itu?" Liqin yg berada dibalik konter segera menghampirinya dengan membawakan es batu untuk mengompresinya.

"Biasa, para preman itu terus mendesakku untuk segera melunasi hutangnya, akh... pelan-pelan ini sakit tau,..." Xiao zhan meringis karenanya.

"Memangnya kau pinjam uang untuk apalagi? Kau kan sudah bekerja siang dan malam, kemana semua uang hasil kerjamu itu? Kenapa masih sering berhutang?" Liqin tak habis pikir.

"Jie, walopun aku bekerja nonstop tapi tetap saja semuanya tidak akan mencukupi. Semua adik-adikku butuh makan dan pendidikan, sedangkan ibu panti sekarang sakit dan harus dirawat, semua gajiku tidak mencukupi untuk itu." Adunya sedih.

"Tunggu disini!" Liqin beranjak pergi ke konter dan segera kembali ke sisinya dengan sesuatu yg ia pegang.

"Pakai ini! Ini mungkin tidak begitu banyak, tapi setidaknya bisa sedikit membantumu."

Xiao zhan masih terdiam, "jie jangan, kau selama ini sudah sangat banyak membantuku. Aku tidak enak terus merepotkanmu."

Liqin memelototinya, "kau masih menganggapku orang asing? Kita sudah seperti saudara dan kau masih begitu?"

"Tapi kau juga punya keluarga, suamimu sedang sakit, dan anakmu sedikit lagi masuk sekolah yg pasti butuh biaya banyak untuk itu. Kalo aku menerima ini bagaimana denganmu?"

"Aku masih mempunyai sedikit tabungan untuk itu. Kau terima uang ini, ingat! Aku meminjamkannya, jadi kau harus mengembalikannya jika kau sudah mempunyai uang." Liqin sengaja mengatakan itu agar Xiao zhan mau menerima uang darinya.

Xiao zhan menatapnya dengan terharu, ia pun menyingkirkan perasaan tak enaknya kemudian meraih uang tersebut. "Jie, terimakasih. Aku pasti akan mengembalikan uangmu nanti, terimakasih." Pemuda itu memelukinya dengan erat.

" Pemuda itu memelukinya dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao zhan, 20 tahun. Pemuda yatim piatu yg dibesarkan disebuah panti asuhan sejak bayi, meski usianya baru menginjak angka 20 pada tahun ini, tapi beban yg ditanggungnya sudah melebihi dari kapasitas yg ia miliki, karena hanya dirinyalah yg paling dewasa didalam panti, sementara adik-adiknya yg lain masih berusia dibawah 13 tahun, dimana semua kebutuhan mereka terpaksa ia tanggung semenjak ibu pengelola panti mulai sakit-sakitan. Biasanya panti tempat tinggalnya itu mendapat bantuan dari beberapa donatur, tapi entah mengapa sejak beberapa bulan lalu, bantuan yg mereka terima mulai berkurang, bahkan sejak dua bulan yg lalu bantuan itu justru tidak ada sama sekali.

Xiao zhan cukup mengerti, ia pun tak ingin banyak berharap dari bantuan mereka. Pemuda riang itu pun mulai memutar otak, melakoni pekerjaan apapun demi mencukupi keperluan penghuni panti, meski apapun yg dilakukannya masih sangat sulit untuk memenuhi semua kebutuhan adik-adiknya yg berjumlah 12 orang itu, apalagi ditambah kini ibu panti yg sudah merawatnya sedari kecil jatuh sakit dan terpaksa harus dirawat. Maklumi saja, ibu pantinya itu sudah tua renta, usianya sudah melewati kepala enam, dan diusia setua itu yg seharusnya sudah duduk tenang tanpa dibebani apapun, justru masih harus disibukkan berjualan makanan didepan panti, untuk menyambung hidupnya dan juga anak-anak yg berada dipanti. Jadi, ketika wanita yg kerap kali dipanggilnya ibu jatuh sakit, semua tanggung jawab seolah berpindah padanya.

My Beloved Wife. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang