Follow dulu sebelum membaca
Story Warning ⚠
⚫GxG
⚫Not Futa
⚫Fantasi
⚫Misteri
⚫🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Start : 8 Okt 2022
Finish :
Hargailah setiap hasil karya seseorang. Karna yang namanya menciptakan sebuah cerita itu menguras otak.
Jangan lupa tinggal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa divote dan komentar nya guysss KAMSAHAMNIDA...
New York 1901
Disebuah desa yang masih tampak sepi dengan kehidupan yang hanya disibukkan dengan bertani, berternak atau tukar menukar.
Siang ini didesa itu disalah satu rumah seorang warga berdarah asli Korea kedatangan beberapa orang dengan menggunakan mobil mewah dizaman nya.
Bisa dipastikan orang tersebut sangat lah kaya, karna tahun tersebut hanya orang-orang tertentu yang dapat memiliki kuda besi tersebut.
Rumah itu terdengar sedikit riuh dengan beberapa orang yang berjaga didepan nya.
Zaman itu rumah-rumah masih lah berjarak paling dekat 10 meter.
Tidak ada yang berani mendekat karna mereka tahu siapa yang datang.
Seorang rentenir terkenal didesa tersebut, rentenir itu terlihat semakin menyeramkan dengan kumis dan jenggot yang menghiasi wajahnya.
" Kau tahu bukan, berapa kali aku memberi mu kesempatan dan keringanan" ucapnya dengan remeh.
" Saya mohon tuan beri kami kesempatan sekali lagi " mohon nya dengan memelas.
Rentenir itu kembali tersenyum remeh dengan kaki bertumpu disebelah kiri dengan tangan yang saling bertautan dan dua jemari berada dibawah bibir.
Orang dihadapan nya hanya berlutut dan memohon belas kasih, dengan air mata yang terus mengalir, salah satunya sudah ditahan oleh dua anak buahnya yang lain, dengan badan yang memberontak namun apa daya tenaganya hanya sedikit.
" Lepaskan sialan!!" Pekiknya yang terus memberontak.
" Diam!!" Bentak rentenir.
" Cuih... Aku tak sudi menikah dengan mu!! " pekiknya lalu orang dihadapan nya itu memberi kode untuk membawanya pergi, kedua anak buahnya pun mengangguk lalu segara membawanya pergi.
" Lepaskan!!" Pekiknya kembali lalu menendang alat vital dua orang yang memegang nya.
Sebuah pistol ia ambil dari salah satunya, dan...
Dorrr...
Dorrr...
Keduanya tewas seketika lalu ia kembali mengambil pistol dari yang tersisa.
Mendengar suara tembakan sirentenir pun beranjak melihat apa yang terjadi, begitu juga dengan dua orang lain nya yang berjaga didepan pintu.
" Hei kau!!" Pekik anak buah yang lain sambil mengacungkan pistol kehadapan nya.
Tanpa berfikir panjang pistol yang ia pegang kembali ia ledak kan, tepat sasaran timah panas itu kembali mengenai salah satu nya dan tewas ditempat.
