07

24 6 46
                                    

Holla semua, seperti biasa Cuman mau ngingetin, ini pasti garing, tapi jangan lupa bintang nya ya guys. 😊

✯✯happy reading all✯✯

~

~

Setelah kejadian kocak tadi, Lidya dan Adnan memasuki sebuah indojuni yang tak jauh dari kejadian perkara tadi.

Memasuki pintu, Adnan berjalan masuk terlebih dahulu dan Lidya menyusulnya dari belakang.

Sejak memasuki kawasan berAc itu, Lidya tak henti hentinya menjemur giginya dan memperlihatkan kearah Adnan. Dia begitu exited akan susu pisang yang dia dapatkan nanti.

"Adnan, itu susu pisang nya!" seru Lidya dan menarik tangan Adnan bermaksud mengajaknya.

Sudah begitu senang jika Adnan akan membelikan nya minuman itu, namun saat dirinya menarik tangan besar Adnan, lelaki itu hanya diam mematung dan memperhatikan Lidya. Karna tarikannya tak direspon, Lidya pun balik menatap Adnan dengan wajah bingung nya.

Melihat Lidya menatap nya bingung, Adnan hanya memberikan nya kode dengan menggeleng kan kepalanya. Sedangkan Lidya yang melihat itu, tambah bingung dan sudut bibir yang tadinya melengkung keatas kini telah memudar.

"Loh? Kenapa?" Tanya Lidya keheranan.

"Hari ini ga ada susu pisang. Ayo belanja lain. Eum, gimana kalo Roti? Atau camilan?." Ucap Adnan

Sorot mata Lidya yang awalnya berbinar berubah menjadi datar.

"Susu pisang" pekik Lidya

Adnan menanggapi nya dengan gelengan.

"Gua tantang elo hari ini. 1 hari tanpa minuman itu. Elo boleh ngambil apa aja di sini sepuas Lo tapi... terkecuali susu pisang." Adnan

"Tapi kan cuman itu yang gua mau." Lidya

"Cukup hari ini, enggak ada susu pisang. Deal?... Deal!" Adnan

Lidya menatap horor kearah Adnan, namun Adnan tidak perduli. Dirinya mengambil keranjang belanja dan menarik Lidya untuk ikut mencari camilan bersama nya.

"Ini, pakek keranjang ini buat nampung camilan yang Lo mau." Ucap Adnan dan memberikan benda itu pada Lidya.

Lidya hanya menerimanya tanpa banyak bicara. Dia mulai mengikuti Adnan dan berjalan di belakang nya.

Sudah beberapa rak mereka putari, namun keranjang belum terisi satupun camilan. Adnan menoleh kearah Lidya dan keranjang yang dia bawa.

"Kok belum disini?. Buruan yang, di isi." ucap Adnan

Lidya tidak menjawab, dia hanya memperhatikan rak di depannya tanpa berniat mengambil salah satu bungkusan menggoda itu.

"Ambil aja ga papa," celetuk Adnan

Dengan cepat, Adnan mengambil satu bungkus camilan itu dan memasukkannya kedalam keranjang Lidya.

"Nih, gua ambilin. Atau semua gua pilihin sekalian?, Kayanya mending gua pilihin aja sih. Ayo ikutin gua." ucap Adnan

Adnan pun berjalan lebih awal dan terus mengambil beberapa camilan itu untuk memenuhi keranjang Lidya, namun hal yang tak terduga terjadi. Setiap kali Adnan memasukan camilan itu pada keranjang nya, Lidya langsung meletakan nya kembali di tempat semula tanpa sepengetahuan Adnan. Dia terus melakukan hal itu dengan ekspresi wajah kesalnya.

"Nah, Lo itu badan nya kecil, kurus ga berlemak sama sekali. Mending kalo tinggi, ini mah pendek, gitu mau nya susu pisang Mulu. Lo itu harusnya makan ginian biar gendut dikit, setidaknya berisi lah, kan gua jadi suka liatnya nanti." Celoteh Adnan dan memasukan camilan berkarbohidrat tinggi itu.

HELLO STUPID (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang