HAVEN'T FRIEND

5K 191 2
                                    

diatas adalah Melody. Hatinya selembut wajahnya

Happy reading :)
---------------

Mars PoV.

Ini baru tiga hari dari kepergian Anna dan aku sungguh tidak bisa menghapus bayangnya, bahkan aromanya. Selama tiga hari ini aku mencoba bersikap biasa saja, aku juga masuk kerja seperti biasa. Tapi jika sudah pulang aku langsung masuk kamar meratapi semua kebodohan yang kubuat. Bahkan sesekali airmata mengalir-tidak sesekali malam dimana Anna meninggalkanku airmata terus mengalir tidak hanya setetes dua tetes, tapi satu air terjun. Aku menangis dalam diam, tidak mengeluarkan raungan-raungan. Semalam aku juga habis menangis, mataki sukses sembab. Sekertarisku bertanya apakah aku baik-baik saja. Aku hanya mengangguk dan beralasan tidak bisa tidur karena beberapa proyek baru. Yah, dia tidak bertanya lagi dan segera keluar.

Dan sekarang aku juga masih menahan airmata yang siap mengalir. Dadaku makin sesak setiap menahan airmata itu. Aku juga tidak bisa memikirkan apa-apa untuk mendapatkan Anna kembali.

Akan kucoba menelpon rekan kerjaku yang ada dibagian transportasi, aku rasa dia bisa membantu.

"Halo?" Aku memulai sesopan yang aku bisa.

"Halo, Royal Event. Ada apa ya?" Yang mengangkat adalah CEO dari Royal Event itu sendiri tapi dia selalu bersikap seperti itu.

"Aku Handerson pemilik PT Sagari, kau ingat?" Jawabku.

"O-oh tentu bagaimana tidak kau adalah investor terbesar perusahaan kami, lalu apa ada yang bisa kami bantu??" Jawabannya kini lebih baik dibanding yang tadi.

"Tentu saja, aku mau kau mengecek semua penerbangan, pemberangkatan, kereta api yang memesan atas nama Annastasia Doughlass!" Perintahku.

"Ba-baik!! Aku mengerti!" Aku tutup teleponnya dan menunggu hasil yang ia janjikan.

Selang 30 menit, teleponku berdering. Dan nomor yang sama yang kutelepon terpampang jelas dilayar handphoneku. Aku rasa dia sudah menemukan Anna.

"Halo? Jadi dia menggunakan apa? Kereta? Pesawat? Bus? Apapun itu aku ingin memesan jet dengan tujuan yang sama!" Cerocosanku tidak dijawab dengan cepat, justru si CEO itu menjawab dengan ragu." Halo! Kau disitukan?! Jawab aku! Kemana wanita yang bernama Annastasia-"

"Ma-maaf pak, tuan.. yang bernama Annastasia Doughlass tidak ada, kamj sudah mencari semampu kami pak,tuan.. Handerson.." tidak ada? Bagaimana bisa? Dia naik apa? Kenapa tidak terlacak? Mungkinkah dia masih didaerah sini? Tidak mungkin kalau dia disini, aku dapat melacaknya.

"Dasar Bodoh!!! TIDAK BECUS!!!"

"Begini pak tuan, bisa jadi nona Annastasia itu belum kemana-mana.. "

Aku menarik napas panjang siap-siap menyemprot CEO bodoh itu.

"KALAU BEGITU TERUS LACAK ORANG YANG KUSEBUT NAMANYA!!"

Secepat kilat kumatikan sambunganku. Betapa susahnya mencarimu Anna, aku hanya ingin menjelaskan semuanya Anna. Please muncullah.

-----------

Author PoV.

Anna sekarang sedang duduk sendiian dipojok ruangannya. Ruangan lama miliknya dan Adam. Adam sendiri masih belum tau kalau ia disini, jika ia tau mungkin ia akan langsung menghajar Mars. butuh waktu tiga hari agar Mars tidak melacak kepergiannya, ia sudah lelah dengan sikap jahat Mars. Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar, Anna yakin sekali itu Adam.

"Lho? kok gak dikunci, perasaan kemaren kukunci.. apa ada maling?" Adam celingukkan mencari-cari maling, tapi yang ia temukan adalah Anna yang sedang meringkuk sambil terus menciumi lututnya. "Anny? Anny!"

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang