LIAR

5.8K 141 2
                                    

That's Emily she is so cute
Happy Reading
---------------

Author PoV.

"permisi! Anna, tuan Mars!" suara Senna membangunkan dua sejoli yang masih saling memeluk, Anna bahkan sampai terkejut dan langsung duduk.

"ii.. iya Senna ada apa?"

" apa kau mau ikut tour guide lagi?"

"ti, tidak!! Mars bilang dia mau mengajakku jalan-jalan!"

"baiklah take care, ya.." sebenarnya itu tadi hanya alasan Anna agar Senna tidak masuk kekamarnya, ia malu Senna melihat pemandangan tubuh Anna yang masih telanjang bulat. Bahkan karena kedatangan Senna yang tiba-tiba bagian atas Anna langsung terpampang nyata. Payudaranya menggantung indah, hal itu membuat Mars tak tahan dan langsung menyambarnya bak seorang bayi yang menyusu pada ibunya. Tanpa sadar Anna berteriak.

"aaa!!" saking kencangnya teriakkan Anna, Senna yang tadinya sudah pergi kembali lagi lalu mengetuk pintu Anna.

"A-Anna!! Ada apa didalam? apa kau baik-baik saja? ada sesuatu??" Anna mulai gelagapan, bingung harus menjawab apa pada Senna.

"a.. aku tidak apa-apa, Senna. Hanya saja tadi aku terjepit.."

"kau yakin? bisa aku masuk dulu??" mendengar ucapan Senna, Mars mulai geram. memangnya dia itu suaminya, huh!!? batin Mars. Ia makin-makin menghisap payudara Anna dan membuat Anna makin meringis.

"yaahh.. akuhh takhh ap-apahh pergilahh Sennnnaaahhh.."

"o-oke, dear" merasa sudah aman, Anna mulai menjauhkan dirinya dari Mars. Tapi Mars berpikir sebaliknya, ia makin menghisapnya dan membuat Anna melengkungkan tubuhnya. Mars terus menghisap sambil menggigit-gigiti putingnya yang terasa hampir mau putus.

"Mars lepaskan lah!!" desis Anna pada Mars yang hanya dibalas dengan cekikan, dan itu makin membuat Anna jengkel. Akhirnya Anna memilih untuk lari menuju kamar mandi.

"Anna kau tidak mau mengambil baju dulu..?!" ucap Mars ditambah dengan tawa.

Selesai mandi Anna benar-benar tidak memakai apa-apa, sedangkan Mars sedang duduk membelakangi pintu kamar mandi. "kau sudah selesai? mau sarapan apa?" syukurlah Mars tidak melihat, jika ia melihat mungkin akan ada ronde berikutnya. Segera Anna berlari menuju kopernya.

"bagaimana kalau roti isi dan susu?" Anna menunggingkan dirinya agar lebih cepat mencari. Namun aneh karena suara Mars tidak ada lagi. "Mars?"

"kalau aku sarapannya kau saja ya.." suara Mars sudah ada dibelakang Anna dan siap-siap untuk menerkamnya. Wajah Anna langsung pucat ketakutan dan berlari menjauh dari Mars sambil melempari yang ada ditangannya.

"menjauh! menjauh! aku sudah lelah!! pergi sana!"

"sa.. sayang sayang iya aku tidak akan melakukannya maaf maaf, aku janji janji.!" mohon Mars pada Anna yang masih menutupi wajahnya dengan tangan.

Anna mulai tenang lalu mencari pakaiannya yang akan dikenakan.

"Kau sudah siap, baiklah ayo!" Anna nampak kebingungan dengan ajakan dari Mars, dia memiringkan kepalanya memberi isyarat tak terucap. "aku mengajakmu jalan-jalan, kan tadi alasanmu seperti itu"

"Mars anggap saja yang tadi benar-benar alasan, aku ingin disekitar sini saja." Senyum nakal mengembang lagi diwajah tampan Mars.

"ooohh maksudmu kita akan dikamar terus ya, baiklah berapa ronde kira-kira?" Anna mengerti maksud Mars dan sedang membenci hal itu.

"God!! Talking to my hand boy!!" Dengan perasaan masih kesal dengan ucapan Mars, Annapun keluar dari kamar. Mengambil udara segar setelah emm.. itu pasti sangat menyenangkan, lagipula banyak tempat yang sangat ingin ia kunjungi dengan atau tanpa Mars.

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang