13. Rumah Sakit

45 41 1
                                    

***

Syafiah sudah mencoba menghubungi orang tua Rhicardo dari ponsel pemuda itu, namun tak ada nomor yang aktif, lalu ia mencoba lagi menelfon teman-temannya

"halo Card" -ucap Afkar

"em halo, kamu bisa ke rs melati gak" -ucap Syafiah

"ini siapa ya?, kok hp temen gue ada di lo" -tanya Afkar

"aku Syafiah, temen kamu tadi di keroyok, terus aku bawa ke rs"- jawab Syafiah

"bangsat!, gue kesana sekarang" -ucap Afkar marah

Syafiah yang melihat dokter keluar dari ruangan Rhicardo langsung menghampirinya

"temen saya kenapa dok?" -tanya Syafiah

"orang tua pasien mana" -tanya dokter yang melihat hanya ada Syafiah seorang diri

"udah saya telfon dok tapi gak aktif" -jawab Syafiah

"yasudah, temen kamu cuman kelelahan makanya dia pingsan" -ucap dokter yang berlalu pergi

"duh temen Rhicardo mana sih, kok lama banget" -ucap Syafiah

Lama Syafiah menunggu kedatangan teman Rhicardo, ia tak tau harus memberi alasan apa pada bundanya.

"lo Syafiah?, yang nelfon gue tadi?" -tanya Afkar

"iya,kamu temennya Rhicard?" -tanya Syafiah

"yoi, eh tapi lo kan cewe yang nabrak Rhicard di perpus" -ucap Reano heboh

"yaila si bos gercep juga ternyata" -ucap Reano kembali

Syafiah tak mengerti maksud dari teman Rhicardo, ia tak memusingkan itu, saat ini ia sedang terburu-buru takut bundanya mencari.

"kalo gitu aku pamit ya" -ucap Syafiah pada teman Rhicardo

"mau kita anterin gak" -ucap Afkar

"gak usah aku udah mesen taksi tadi" -ucap Syafiah

"kalo gitu hati-hati yah neng" -ucap Reano

Syafiah hanya tersenyum mendengar ucapan Reano dan berlalu pergi, mereka berempat memasuki ruangan Rhicardo.

"ciee ada yang abis di anterin ayang nih" -goda Reano

"iya nih jangan lupa pj yah Card" -ucap Afkar

"lo beneran suka sama tuh cewe Card?" -tanya Haevan

Haevan menatap Rhicardo dan satu anggukan darinya mampu membuat Haevan membulatkan mata.

"tapi lo taukan, kalian gak akan pernah bisa nyatu" -ucap Chaesar

"lagian lo yakin tuh cewe mau sama cowo yang gak seagama sama dia kayak lo" -ucap pedas Haevan

"udah-udah bukannya ngedukung ini malah ngejatuhin, liat tuh muka Rhicard udah kayak kaleng rombeng" -ucap Reano yang membela Rhicardo

"ck lo ngebela apa ngehina sih" -ketus Rhicardo

Jika saja ia sedang tak terluka mungkin wajah tampan Reano sudah ia buat babak belur,Rhicardo menghelah napas

"ini semua kerjaan Regan" -ucap Rhicardo yang mengeraskan rahang

"tuh anak emang gak ada kapok-kapoknya ya" -ucap Afkar menahan amarah

"gak bisa dibiarin" -ucap Reano menggebu

"kalian tenang dulu, fokus kita sekarang ke Rhicardo" -ucap Chaesar menenangkan teman-temannya

"masalah Regan bisa kita urus kalau Rhicardo udah keluar dari rumah sakit" -ucap Chaesar kembali

Haevan menganggukan kepala tanda ia setuju dengan pendapat Chaesar, mereka tak boleh gegabah.

****

Ikutin terus guys up terbaru dari kelanjutan ceritanya ❤️🥰🕊

HAVE FUN YA GUYS SAMPAI KETEMU MINGGU DEPAN❤️🌸

About Rhicardo (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang