7. First Love

63 50 1
                                    

"Cinta itu fitrahnya manusia dapat tumbuh sendirinya Tanpa mengenal status social, derajat dan perbedaan agama"

***

Esok harinya Syafiah bersiap menuju kampus dengan terburu-buru sebab ia tertidur lagi setelah melaksanakan sholat subuh. Ditengah Ayah Bunda dan Adiknya sedang sarapan ia pun dipanggil bundanya untuk ikut sarapan juga namun Fiah tergesah-gesah memakai sepatunya.

"Fiah sini sarapan dulu"-ajak sang bunda

"nanti aja bunda dikampus udah telat soalnya, -jawabnya dengan tertalah-talah mencium tangan orangtuanya itu

"Fiah berangkat dulu ya, Assalamualaikum"- Jawabnya dengan cepat lalu bergegas ia menaiki motor beatnya.

Sesampainya dikampus Fiah segera menuju kelas yang sudah 10 menit ia telat, sampainya Fiah depan pintu kelasnya sejenak ia mengelus dadanya ditengah nafasnya yang tersendak-sendak lalu memberanikan diri untuk masuk,

perlahan ia membuka pintunya, "Assalamualaikum Bu, boleh masuk?"-ujarnya yang masih memegangi pintu

"Waalaikumsalam, iya silahkan"-jawab ibu dosen

"terimakasih Bu" –sahut Syafiah

Segera ia masuk dan duduk lalu mengeluarkan bukunya dan mulai pembelajaran lagi yang sempat terpotong tadi.

Ameyra dan Aisha yang bertanya-tanya setelah jam kuliah selesai sambil berjalan menuju kantin.

"tadi lo kenapa telat Fi?"-ucap Ameyra

"iya Fi bukan lo banget telat gini"-sambung Aisha

"iya nih tadi itu habis sholat subuh gasadar ketidur lagi, Bunda juga tumben ga bangunin"-jawab Syafiah

"oh gitu pantas aja si"-balas Ameyra

Setelah perbincangan mereka selesai, mereka bergegas ke kantin untuk mengisi cacing-cacing yang sedari tadi meronta meminta makan. Sesampainya dikantin Ameyra menatap sekeliling untuk mencari tempat duduk. Matanya langsung tertuju pada meja yang ada di sudut kantin.

"lo pada mau pesen apa?" -Tanya Ameyra kepada kedua sahabatnya

"aku bakso sama es teh aja" -jawab Syafiah lembut

"gue samain aja sama pesenan Fiah" -ucap Aisha.

Ameyra mengangguk lalu berjalan menuju stan makanan yang ada di kantin.

Tak lama kemudian Ameyra datang bersama bu Siti yang membawa nampang berisi makanan mereka.

Syafiah dan kedua sahabatnya asyik memakan makanan mereka hingga mata Syafiah tak sengaja bertemu dengan tatapan Rhicardo yang duduk tak jauh dari meja mereka. Syafiah yang ditatap langsung terbatuk.

"uhuk..uhuk"

Aisha dengan cepat memberikan Syafiah minum sedangkan Ameyra mengusap-usap punggung Syafiah.

"kok bisa ampe kesedak Fi"- tanya Aisha yang menatap khawatir kearah Syafiah.

"aku gapapa kok" -ucap Syafiah tersenyum kearah Aisha.

Di sisi lain ada pemuda yang menatap khawatir gadis yang menatapnya tadi. Ia ingin menghampirinya namun takut membuat gadis itu risih.  

"natap apasih sampe segitunya" tanya Reano "oh cewe yang kemarin"

"suka yaa" tuding Reano

"kalian itu beda gak mungkin bisa bersama"-sambung Reano menatap iba kearah Rhicardo

Rhicardo yang mendengar ucapan Reano seketika merasa ruminasi dan khawatir sambil menatap lemah kepergian Syafiah yang sudah selesai makan.

Rhicardo melangkahkan kakinya menuju parkiran, langkahnya terhenti ketika melihat Syafiah berbicara dengan seorang laki-laki. Ia merasakan panas yang menjalar dihatinya,ini pertama kalinya Rhicardo merasakannya. tak ingin ambil pusing ia pun bergegas pulang.

****

Spam Next, Thankyou ❤️❤️

About Rhicardo (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang