1. Rhicardo Christian Severino

131 61 7
                                    

***

"GOOD JOB BRO MENANG LAGI LO DARI SI REGAN"

"Gilaa keren banget lo Card"

"cicciww, bentar lagi ada yang neraktir nih uhuyy!"

Teriakan heboh menyambut datangnya seorang Rhicardo Christian Severino. Ia tersenyum tipis setelah hingh five bersama para sahabatnya.

Rhicardo baru saja memenangkan balapan hari ini. Tidak  ada hadiah atau apapun itu, hanya saja sebatas bersenang-senang bersama para sahabatnya, hanya acara kecil dirumah Richardo dengan secangkir bir dan bersulang lalu saling tertawa bersama.

Rhicard adalah panggilan sejak ia masih kecil. Putra semata wayang Alex Severino, seorang mafia besar di jakarta juga pemilik perusahaan severino yang berkembang pesat di Indonesia.

Memiliki paras yang tampan membuatnya di idolakan oleh para perempuan. Rhicard yang turut di segani karena auranya yang sedikit menyeramkan dan ia juga anak dari seorang mafia besar di jakarta. namun jika yang mengenal Rhicard dari lama pasti akan tahu kalau dia itu sebenarnya sosok yang lembut dan ramah. Tidak menakutkan sama sekali.

Selain keras kepala Rhicard juga menyebalkan, sifatnya yang jahil kadang membuat orang marah. dia tidak suka perempuan, karena baginya perempuan itu sukanya nyakitin.

Padahal banyak yang mengidolakannya, mengejarnya bahkan terang-terangan menyatakan perasaan kepadanya. Tapi Rhicard selalu menolak bahkan ia menolak di jodohkan dengan putri dari sahabat papanya sendiri jika ia dipaksa maka Rhicard lebih memilih pergi dari rumahnya sendiri. Karena ia tak suka di atur dan di paksa, karena menurutnya ia sudah dewasa dan berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Sang mama kaget lalu menangis mendengar pernyataan dari putra kesayangannya itu.

***

"Rhicardo Christian Severino" Berhentii!"

Teriakan tegas dari mulut Alex, papanya.seketika membuat seisi rumah tercengang dan membuat langkah Rhicard terhenti yang selangkah lagi ia melewati batas pintu. Alex kemudian pergi menghampiri Rhicard lalu memegang pundaknya dari belakang.

"Tetap disini jangan kemana-mana, Papa gak akan maksa kamu lagi"

Dengan nada pelan ia mengatakannya membuat Rhicard tak jadi pergi dan sang mama yang bahagia tersenyum bahagia sembari menghampiri dan memeluk sang anak.

"Terimakasih telah mencegahnya untuk pergi" -ucap sofia (istrinya alex).

Setelah itu Alex kemudian memalingkan wajah dengan ekspresi kesal lalu beranjak pergi menuju ruang kerjanya. Rhicard yang tersenyum seperti meledek membuat mamanya kebingungan. Rhicard kemudian meminta izin pada mamanya.

"Mah, Rhicard izin kerumah Afcar disana temen pada ngumpul"

"Yaudah hati-hati ya, kamu bawa mobil aja mama khawatir kamu ada apa-apanya nanti"-jawab Sofia

"Gausah, percaya sama Rhicard. bawa motornya pelan kok, Rhicard bisa jaga diri. mama gausah khawatir ya, mama tidur aja"-balas Rhicardo

Sofia Severino-mamanya menjadi sedikit lebih tenang setelah Rhicard meyakinkannya. Sofia lalu memeluk putranya sebelum pergi dan melambaikan tangannya kemudian ia beranjak kekamarnya.

Ditengah perjalanan Rhicardo menuju para sahabatnya ia tak sengaja hampir menabrak seorang perempuan yang sehabis dari masjid bersama dua orang sahabatnya. Rhicard lalu turun dari motornya yang kemudian menghampiri perempuan itu dengan memarahinya karena tidak hati-hati.

"Lo gimana sih kalau nyebrang itu hati-hati lihat kanan kiri dulu mata itu dipake ngerti lo!"-ucap Rhicardo dengan emosi

"Maaf, lain kali saya akan lebih hati-hati" jawab Syafiah sembari menundukkan pandangan.

Rhicard lalu terdiam dalam hati berbicara.
"ini cewe kok malah minta maaf bukannya marah balik, kan gue juga salah karena ngebut dijalan"

"Eh kok lo yang marah harusnya kita yang marah hampir celaka karena lo" ucap Ameyra sahabat Syafiah dengan kesal

"udah mey gapapa"-ucap Syafiah sambil menarik tangan Ameyra

Tanpa menanggapi Rhicardo kemudian bergegas pergi dari situ menuju rumah Afcar. Sesampainya ia dengan ekspresi kesal membuat Afcar, Heaven, Reano dan Caesar kebingungan.

"Lo kenapa Card, kesel gitu" Tanya Caesar

"Iya aneh banget lo dateng-dateng mukanya ditekuk gitu" ujar Reano

"Lo kalau ada masalah cerita sama kita-kita" ujar Reano lagi

Rhicardo menatap mereka dengan dingin lalu berjalan menuju sofa sembari membayangkan perempuan yang tadi hampir ia tabrak.

Pundak Rhicard ditepuk. "WOY, ngelamunin apa BRO!"- tanya Afkar.

Namun tak ada tanggapan dari Rhicard, melihat tak ada tanggapan dari sahabatnya itu Afkar memilih bergabung dengan para sahabatnya sambil meletakkan minuman yang ia ambil dari dapur.

"Eh anjir dari tadi kita disini ga lo kasih makan"-ucap Reano

Afkar menatap sinis Reano lalu berkata. "Lo kira gue pembantu, ambil sendiri sana didapur" -Jawab Afkar dengan sinis

"Yaelah gitu doang baper lo" -ucap Reano lagi

"udah-udah gausah berantem, mendingan main truth or dare dari pada gabut kan. Tuh juga temen lo si Rhicard diem aja dari tadi" -timpal chaesar

Lalu reano mengendap penghampiri Rhicardo dan mengagetkannya kemudian menariknya bergabung untuk ikut serta bermain truth or dare bersama mereka.

"WOY, diem aja lu dari tadi. Ayo gabung main sama kita"-ucapnya lagi Reano sambil menariknya.

Rhicardo yang pasrah dan masih sibuk dengan pikirannya soal perempuan itu membuatnya tidak fokus.

"Card lo pilih apa truth atau dare?"-tanya Heaven

Namun Rhicardo hanya diam dengan tatapan kosong, dan lagi-lagi dikagetkan oleh Reano.

"Oyy, lo pilih apa card?". Tanya Reano dengan tegas.

Tanpa bicara apapun Rhicardo lantas pergi, pergi ketempat itu lagi. Ia penasaran dengan sosok perempuan yang ia temui ditempat itu. Namun disana tak ada siapapun.

****
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA🥰

About Rhicardo (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang