9. Ketoprak Mang Ujang

61 51 1
                                    

"Kemarin aku pikir yang belum beralih itu aku, Tapi ternyata itu kamu. Kenapa? Karena kamu selalu lari dan menghindar dari radarku"
-Rhicardo-

Setelah sarapan Rhicardo memilih jogging ditaman yang tak jauh dari rumahnya. Rhicardo memicingkan matanya pada seseorang yang duduk di bangku taman. Ia melangkahkan kakinya menuju bangku itu.

Rhicardo mendudukkan dirinya disamping gadis yang memenuhi otaknya belakangan ini. Gadis itu Syafiah Nur Azalea,Rhicardo tak melepaskan tatapannya dari Syafiah.

Gadis itu sibuk membaca novel dengan berbagai ekspresi yang membuat Rhicardo gemes sendiri. Ia biasanya tak begitu tertarik pada perempuan namun entah mengapa saat berada di samping Syafiah jantungnya berdenyut lebih cepat.

Sepertinya ia harus memeriksakan jantungnya ke dokter. "ekhem" Rhicardo berdehem karena Syafiah tak memperhatikannya. Syafiah terkejut akan kehadiran Rhicardo, ia bertanya-tanya kapan pemuda itu ada di sampingnya.

"asstagfirullah, kamu kok ngagetin sih" -ucap Syafiah dengan muka marahnya, namun malah terlihat imut. Rhicardo jadi ingin mencubit pipi gembul Syafiah, tapi ia menahannya.

"lo nya aja yang keasikan baca novel" -ucap Rhicardo

"kamu ngapain duduk di sini, kan bisa di bangku lain"-Ucap Syafiah

"gue maunya disini, gimana dong"-Balas Rhicardo

"ishh, nyebelin!" ucap Syafiah yang berdiri sambil mengehentak-hentakkan kakinya ketanah.

Rhicardo yang melihatnya tertawa, tertanya seru juga menjahili Syafiah. Rhicardo pun berdiri menyusul Syafiah yang bibirnya berkomat-kamit entah membicarakan apa.

Langkah Syafiah terhenti ketika ia melihat gerobak mang Ujang, tanpa memperdulikan Rhicardo ia melangkahkan kakinya menuju gerobak mang Ujang.

"Mang!,ketopraknya satunya" -ucap Syafiah yang duduk sembari membaca novelnya kembali.

"siap neng" -balas mang Ujang

Rhicardo pun ikut duduk dan memesan ketoprak. Syafiah yang melihatnya hanya mengedikkan bahu.

"nah ini dia ketopraknya" -ucap mang Ujang yang membawa ketoprak pesenan Syafiah dan Rhicardo.

"makasih yah mang" -ucap Syafiah yang tersenyum kearah mang Ujang.

"sama-sama atuh neng geulis" -ucap mang Ujang

Syafiah pun memakan ketopraknya dengan senang. Rhicardo yang sejak tadi memperhatikannya menahan senyum. Haruskan ia menculik Syafiah.

Setelah makan ketoprak Rhicardo menawarkan diri untuk mengantar Syafiah pulang,namun syafiah menolaknya. Jika Reano ada disini mungkin ia sudah tertawa dengan kencang. Sepertinya Rhicardo harus lebih berusaha lebih keras lagi.

***

Sesampainya dirumah Syafiah langsung membersihkan dirinya, setelah mandi ia turun ke bawah untuk menghampiri bundanya ditaman yang sedang menyiram bunga. Bundanya itu banyak mengoleksi berbagai macam bunga mawar.

"bunda" -ucap Syafiah yang memeluk bunda dari belakang.

"heem, wangi banget anak bunda,bunga aja sampe kalah wangi" -ucap bunda Arum yang menggoda anak gadisnya itu.

"hehe, bunda bisa aja" -ucap Syafiah yang tersenyum dengan malu-malu.

"sayang besok kita akan makan malam bareng Om Yuda dan Tante Amira sekalian ngomonging masalah perjodohan kalian" -Ucap bunda Arum

Arum yang tak mendapat jawaban dari sang putri,menatap putrinya yang terdiam entah memikirkan apa.

"sayang" -ucap bunda Arum sembari menguncang bahu Syafiah pelan

"eh iya bun, tadi ngomong apa?" -ucap Syafiah

"kamu sih diajakin ngomong malah bengong, tau ah bunda ngambek" ucap bunda Arum dan berlalu masuk ke rumah. Ia tak mengidahkan panggilan dari anaknya itu.

"haha,rasain siapa suruh bengong" -batin bunda tertawa

Syafiah mengikuti bundanya sembari merengek meminta maaf,namun bunda Arum terus mengabaikannya. Arum yang melihat putrinya meneteskan air mata menjadi tak tega. Ia mendekati Syafiah untuk memeluknya, Syafiah pun terisak di pelukan sang bunda.

"maafin Fiah bunda hiks" -ucap Syafiah yang terisak.

"Syafiah janji ga akan bengong hiks lagi kalo bunda ngomong hiks" -ucap Syafiah

"udah sayang, bunda cuman bercanda tadi" -ucap bunda Arum yang mengusap air mata Syafiah.

"loh,loh ini kenapa anak ayah yang cantik nangis" -ucap Ayah yang baru saja pulang dari pesantren.

Syafiah yang melihat ayahnya,langsung berlari memeluk sang ayah.

"ayah hiks" -ucap Syafiah yang masih terisak.

"hm ini mah pasti bunda ngerjain kan" -tuding Ayah

"hehe, bunda bercanda doing tadi" -ucap bunda

"maaf ya sayang, bunda bercanda doing kok tadi" -ucap bunda Arum yang kembali memeluk Syafiah yang sudah menangis lagi dan Setelah membujuk putrinya itu mereka pun tertawa bersama.

****
Seeyou Next minggu depan guys, Selamat membaca🕊❤️

About Rhicardo (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang