6. Perjodohan

68 52 2
                                    



"Assalamualaikum bunda, Syafiah pulang" -ucap Syafiah yang tak menyadari ada tamu di rumahnya. Bunda menarik tangan Syafiah untuk segera duduk.

"salim dulu sama om Yuda dan tante Amira"

Syafiah mengangguk, dengan malu-malu ia tersenyum manis menyalami kedua orang tersebut.

Bunda merangkul bahu Syafiah, memperkenalkannya kepada kedua tamu didepannya.

"ini Syafiah anak sulung ku,emang agak pemalu tapi dia jago masak loh" -ucap bunda yang memperkenalkan anaknya sekaligus membanggakannya.

Syafiah hanya menatap bundanya dengan tatatapan bertanya-tanya.

"em bunda Syafiah ke atas dulu yah, mau ganti baju" bisiknya pada bunda

"yaudah, jangan lama-lama yah, bunda mau ngomong sesuatu sama kamu" -Balas bunda

Setelah merasa cukup lama berbincang, tak terasa matahari sudah hampir  menenggelamkan dirinya, waktu magrib akan tiba tak lama lagi,percakapan hangat hari ini sudah cukup.

Tante Amira mengelus sayang kepala  Syafiah. " tante pulang ya" -ucapnya tersenyum hangat.

"aku pamit yah Arum, kamu minta persetujuan putri mu dulu" -Ucap Amira tersenyum kepada sahabatnya itu.

"hati-hati om,tante" ucap Syafiah ramah

***

Syafiah sedang asik membaca novel yang baru ia beli kemarin.

Tok..

Tok..

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya dari buku yang ia baca

"siapa?"-Tanyanya

"Bunda" Arum membuka pelan pintu kamar anak sulungnya itu. Ia memicingkan mata menatap anaknya yang belum mandi dan malah asik membaca buku.

Syafiah yang melihat bundanya yang akan mengomel,segera berlari menuju kamar mandi. " SYAFIAH KAM-" -ucapannya terpotong ketika Syafiah menutup pintu kamar mandi.

"IYA BUNDA SYAFIAH MANDI"

"setelah mandi kamu sholat magrib dulu,abis itu turun bunda mau ngomong sesuatu"

Mendengar ucapan bunda Syafiah menjadi penasaran apa yang akan dikatakan bundannya. "emang mau ngomongin apa bun?" -tanyanya

"udah, kamu mandi aja dulu. Ntar bunda kasih tau bareng ayah".

Syafiah turun untuk makan malam bersama. Ia membantu bundanya mentata makanan di atas meja makan. Tak lama Ayah datang bersama sang adik fatih.

Mereka pun memulai acara makan malam itu. Hanya ada dentingan sendok yang terdengar.

Setelah makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar berbincang dan bercanda gurau.
Syafiah saat sedang bermanja-manja pada ayahnya.

"oh iya,katanya bunda mau ngomong sesuatu?" tanya Syafiah yang menatap bundanya

Bunda menatap suaminya dan mengangguk sembari menatap putri sulung nya itu. Ia mengelus lembut kepala Syafiah. " kamu mau yah bunda jodohin sama anak tante Amira?" ucapan bunda membuat Syafiah terkejut. Bohong kalau ia tak meresa sedih. Ia menatap ayahnya yang langsung menatapnya dengan tatapan lembut.

"tapi bun Syafiah masih kuliah" -ucap Syafiah

"kalian taa'ruf aja dulu, mau yah sayang"

"gagapa ya sayang, laki-laki yang di jodohkan sama kamu bukan sembarangan kok. Ayah dan bunda sudah sangat kenal laki laki itu." -Ucap sang ayah yang menenangkan anak gadisnya itu.

Syafiah hanya diam. Banyak pikiran berkecamuk di dalam kepalanya. Bunda lalu mendekati anaknya itu. " Alzam Aflahul Faaz", namanya aja keren loh. Apalagi orangnya"

"dia Habib di pondok pesantren terkenal, pengetahuan tentang agamanya juga tidak diragukan, hafalan serta bacaan Al-qur'an nya insyallah sudah mantap, Ayah bunda yakin Alzam akan membimbing kamu ke jalan yang baik."

Ucap sang  Ayah meyakinkan putri sulungnya itu.

Syafiah dengan terpaksa mengiyakan keinginan kedua orang tuanya itu.

Ia tak ingin melihat ayah,bundanya bersedih.

"iya bun, Syafiah mau. Kalau bunda sama ayah bahagia sama perjodohan ini."Syafiah akan terima"

Kedua orang tua Syafiah yang mendengar hal tersebut tersenyum hangat ke  arah putrinya. Sang bunda memeluk Syafiah dan berkata " makasih yah sayang","bunda janji kalau kamu ga cocok sama laki-laki ini kita batalkan perjodohannya."

Syafiah hanya mengangguk.

"kalau gitu syafiah izin ke kamar yah bun" -ucap Syafiah.

Bunda mengangguk tanda memberi izin

****

Jangan lupa vote and komen, Selamat membaca guys❤️🥰

About Rhicardo (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang