BAGIAN 3

49 10 0
                                    

Senjaku. Agista Mahesvara


----------


Author POV

Suasana hari ini tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Anak anak mengikuti kegiatan mpls dengan baik dan tertib.

Hari terakhir mpls ini di isi dengan pengenalan esktra kurikuler yang ada di sekolah.

Dimulai dari cabang olahraga hingga ekskul wajibnya.

Di SMAN 1 Lembang kita memiliki beberapa ekskul wajib diantaranya :

• Rohis
• Paskibra
• PMR
• Pramuka

Untuk OSIS sendiri mempunyai syarat khusus. Jika ingin bergabung dengan OSIS maka harus mengikuti salah satu ekskul wajib terlebih dahulu.

Selain ekskul wajib ada beberapa ekskul yang paling diminati disini, yaitu saung sastra dan musik.

Saung sastra sendiri adalah ekskul yang berfokus kepada akting atau pagelaran. Sedangkan musik dibagi menjadi dua bagian yaitu musik tradisional (karawitan dan angklung), serta musik modern.

Penampilan dari ekskul saung sastra, musik, ekskul wajib dan OSIS adalah yang paling ditunggu. Terlebih saung sastra akan menampilkan satu pagelaran serta OSIS dan ekskul wajib akan memperkenalkan anggota inti mereka di akhir acara.

Seperti saat ini semuanya berfokus kepada pagelaran yang sedang diadakan. Banyak siswa maupun siswi berbakat yang tergabung kedalam saung sastra ini. Mereka mampu menampilkan pagelaran dengan sangat baik dan tentu saja tepuk tangan serta antusias dari siswa siswi yang begitu meriah.

Author POV end










Menyaksikan semua yang terjadi dari lantai 2 masjid adalah spot terbaik.

Tidak terasa pengenalan ekstra kurikuler sebentar lagi berakhir. Tersisa ekskul rohis dan OSIS sebagai penutupan.

" Awan maneh ge turun perkenalan, tong poho sorban bereum kebanggaan " lamunanku buyar sudah saat tiba-tiba temanku sedikit berteriak dari arah belakang.
(Awan kamu juga turun buat perkenalan, jangan lupa sorban merah kebanggaan)

" Lah naha urang ngilu Rey? Ongkoh cenah teu kudu"
(Loh kenapa aku ikut Rey? Bukannya tadi gausah)

" Maneh pan bendahara wan anggota inti oge burukeun turun urang tiheula" Reyhan pun berlalu begitu saja dan aku buru buru masuk ke dalam sekretariat dan mengambil sorban merah kebanggaanku lalu menyusul Reyhan untuk segera bergabung dengan yang lainnya menuju lapangan.
(Kamu kan bendahara wan anggota inti juga, cepetan turun aku duluan)





Tidak biasanya aku gugup seperti ini. Apakah aku gugup karena akan berbicara dihadapan nya? Huh ayok Ryan kendalikan dirimu jangan buat kekacauan  - batinku meyakinkan diri sendiri.

Sejauh ini respon mereka cukup baik dan tertib. Tidak terlalu heboh dan yah itu melegakan.

Kuarahkan pandanganku mencari dia diantara kerumunan. Dan itu dia, disana. Di baris kedua dihadapanku dengan mata yang sedikit di sipitkan melihat ke arah kami.

Matanya bersitatap denganku seperkian detik. Tidak lupa ku berikan senyum manis terbaikku dan dia membalasnya.

Oh jantung, tolong jangan ribut sekarang.

Segera ku fokuskan kembali pikiranku karena giliranku berbicara sebentar lagi. Segera kuraih mic dari temanku dan mulai perkenalan.

" Perkenalkan nama saya Ryan Chandrawan, saya disini menjabat sebagai bendahara rohis. Tidak ada motivasi khusus kenapa saya bisa menjabat sebagai bendahara. Saya suka uang tapi saya tidak suka memakan uang yang bukan hak saya. Terimakasih " kudengar tepuk tangan dari para siswi di depanku, syukurlah aku tidak membuat kesalahan karena gugup.

Lagi dan lagi pandangan kami bertemu seperkian detik. Dari jarak pandang ini aku tidak bisa melihat namanya yang tertera di name tag.

Semoga ada kesempatan untuk aku mengetahui namanya.

Perkenalan kami tidak terlalu memakan banyak waktu. Hanya beberapa belas menit sudah selesai. Sekarang digantikan dengan anggota OSIS sebagai penutupan.

Kami segera menuju masjid yang tidak jauh dari lapangan. Kami duduk di teras masjid sembari menyaksikan perkenalan OSIS yang lumayan menyita perhatian murid baru.

Yah tidak heran, siapa yang tidak mau berkenalan dengan anggota OSIS. Mungkin saja banyak yang sudah naksir juga.

Tidak butuh waktu lama dan perkenalan ekstra kurikuler pun sudah selesai. Kini murid-murid baru itupun segera berhamburan ke masjid karena sebentar lagi waktunya shalat Dzuhur.

Sepertinya semesta pun merestui untuk aku sekedar mengetahui namanya. Dia lewat dihadapanku menuju tempat wudhu perempuan. Yah aku sekilas melihat nama yang ada di name tag nya.




Halo Agista Mahesvara. Senjaku

























Agista Mahesvara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agista Mahesvara






Reyhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyhan












Bersambung...

SWASTAMITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang