Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Hate, Love-
Yeji menghirup udara malam lamat lamat seolah oksigen di paru-paru nya telah menipis akhir akhir ini.
Namun malam ini ia berhasil membebaskan penyebab nafasnya berat, dan kepalanya penat tersebut.
Ya, Seungmin. Nama pemuda yang akhir akhir ini kembali memenuhi isi kepalanya setelah mereka kembali dengan status lama mereka. Sepasang kekasih.
Di pertemuan seminggu yang lalu Yeji benar benar merasa rindunya terbalaskan kala bisa kembali memeluk lelaki itu dengan hubungan yang tak lagi memiliki pembatas seperti sebelumnya.
Setelah mereka menyelesaikan kesalahfahamannya, keduanya sepakat untuk berkencan sembunyi-sembunyi seperti dulu, karena status Yeji yang juga masih seorang Rokkie saat ini.
Yeji senang karena lelakinya kembali. Namun entah kenapa ia merasa hambar. Perasaannya terasa hambar dan berbeda. Ia memang masih menyayangi Seungmin, namun perasaan itu lebih cocok disebut sebagai perasaan sayang terhadap seorang kakak, atau sahabat.
Yeji tau itu akan melukai perasaan Seungmin jika ia memberitahunya. Tapi jika mereka terus terjebak dalam hubungan tanpa perasaan, maka itu lebih menyakitkan bukan?
Yeji memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Seungmin yang baru berjalan sekitar seminggu itu.
Di hari yang menjelang malam, setelah mereka selesai latihan, mereka berbicara di atas rooftop perusahaan.
....
Flashback on*
"Maaf jika aku menyakiti perasaanmu," Lirih Yeji enggan melihat raut Seungmin yang nampak begitu frustasi.
Seungmin menghirup udara dalam dalam. Pasokan oksigennya tiba tiba menipis. Dadanya serasa panas juga sakit didalam sana.
"Ini salahku yeji, kamu tak perlu meminta maaf." Lelaki itu tersenyum simpul sembari menatap mata Yeji yang perlahan mencoba menatap balik mata lelaki dihadapannya.
"Aku tak bisa bilang itu salahmu juga, kurasa memang takdir kita hanya sampai disini?." Yeji kini tersenyum tulus, lalu memegang pundak Seungmin yang lebih tinggi darinya.
"Seungmin-ah, walapun kita bukan sepasang kekasih seperti dahulu atau kemarin, tapi kita masih sepasang sahabat seperti bulan pertama kita bertemu,"
"Kau yang selalu ada untukku dan kau juga yang selalu memahamiku.. aku tidak akan pernah melupakan itu kau tau?,"
Seungmin tersenyum tipis, menatap manik Yeji yang selalu indah, masih sama seperti dulu.
