Hatiku tunduk pada singgasana yang agung
penjuru jiwaku hanya bergeming
gemulai rasa yang beranjak tak tahu malu
memilin satu persatu asa yang tak ragu.
Betapa lancangnya aku, Romeojatuh hati pada kesempurnaan yang tak tercela
bahkan jika kuhias langit dengan uraian warna pelangi
adakah rasa yang akan tersampaikan padamu?
Betapa tak tahu dirinya aku, Romeoberharap netramu menemukanku di antara gemerlap
walau terlampir ratusan hina di wajahku yang tak seberapa ini
bersama dosa yang terpampang jelas di raga dan jiwa bernoda.
Betapa keras kepalanya aku, Romeo
menanam harap yang enggan padam
meski tenggelam dalam gelapnya samudera
sedalam aku menyelam
semakin membara degup hangat yang memaku candu.
Maafkan diriku ini, Romeoberani sekali melangkahkan kaki memasuki kisahmu
karena ada satu yang kugenggam
bahwa kebahagiaan adalah akhir dari setiap kisah, tak terkecuali aku
tapi sementara itu, Juliet datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Hati Yang Tertulis
PoetryHanya rangkai kata dari yang tidak berpengalaman. Baca jika lapang, suka jika berkenan.