28 - Romeo dan Juliet

12 1 0
                                    

Hatiku tunduk pada singgasana yang agung

penjuru jiwaku hanya bergeming

gemulai rasa yang beranjak tak tahu malu

memilin satu persatu asa yang tak ragu.
 
 
 
Betapa lancangnya aku, Romeo

jatuh hati pada kesempurnaan yang tak tercela

bahkan jika kuhias langit dengan uraian warna pelangi

adakah rasa yang akan tersampaikan padamu?
 

 
Betapa tak tahu dirinya aku, Romeo

berharap netramu menemukanku di antara gemerlap

walau terlampir ratusan hina di wajahku yang tak seberapa ini

bersama dosa yang terpampang jelas di raga dan jiwa bernoda.

  

Betapa keras kepalanya aku, Romeo

menanam harap yang enggan padam

meski tenggelam dalam gelapnya samudera

sedalam aku menyelam

semakin membara degup hangat yang memaku candu.

 
 
Maafkan diriku ini, Romeo

berani sekali melangkahkan kaki memasuki kisahmu

karena ada satu yang kugenggam

bahwa kebahagiaan adalah akhir dari setiap kisah, tak terkecuali aku

tapi sementara itu, Juliet datang.

Sajak Hati Yang TertulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang