30 - Penebusan Dosaku

3 0 0
                                    

Aku telah tersesat, menguap terburai bersama asap pucuk dupa kegelapan,

di dalam bara jelaga yang berkobar menyelimuti lekuk tubuhku,

bayangan itu bagai tangan-tangan yang lihai menarik nafsu,

namun kau meraih tanganku,

kubuka mataku dan kau tengah merengkuhku.
  
  
  
Seharusnya tak kubiarkan kau melakukannya,

mengenalkanku pada hasrat dan bersaksi lantang tentang betapa hebat diriku di atas altar persembahan,

tuturmu bergema ria di telingaku, bahwa kami adalah satu sama lain,

seharusnya tak kubiarkan kau melakukannya,

menarikku terbang ke atas langit, menunjukkan segala kuasa di atas bintang tertingginya.

  

Kau menggoyahkan akalku hingga sesaat melepuh lebur tak bersisa,

mendorongku pada pekat yang tak terampuni,

hingga jiwaku bergetar di bawah guyuran dosa yang perlahan-lahan menggerogoti,

Namun, kau raih tubuhku untuk mendekap panasnya dosa-dosa kita,

bagai alunan melodi yang mengalirkan darah-darah didih ke dalam lidah.
 
 
 
Kala jemariku bermandi darah yang penuh gemilang duka,

tak pernah kurasakan dosa yang semanis ini,

kami bersenang-senang di dalam surga ini hingga terperosok jiwa kami,

dan kutunggu sampai saat itu tiba,

di mana iblis melantunkan dawai merdu keharuan dan kami melakukan persembahan.
 
 
 
Lagi dan lagi,

biarkan aku menjadi serakah dan menikmatinya,

aku tahu ini berbahaya, tapi aku ingin melakukannya,

jika itu adalah dosa, maka akan kutebus dengan senang hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak Hati Yang TertulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang