Can We Start Again? (1)

1.3K 78 2
                                    

Hello, good afternoon

Today is raining whole day in

Hope you all are healthy and in good condition to face the extreme weather

Komen nya pada lucu-lucu 😁 😁 😁

Mau aku balas tapi belum sempet hehe... 🙏🙏🙏

Terima kasih sudah mau membaca cerita ini, walaupun ceritanya agak gaje apa lagi yang bagian ini
Gaje banget 🙈🙈🙈
🤣🤣🤣

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉






















🌹🌹🌹🌹🌹























“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)


Daaniyaal meliburkan diri dari kesibukan dan padatnya urusan kerjaan. Banyaknya masalah yang dialami beberapa bulan ini, membuatnya pusing tujuh keliling. Adanya perubahan sikap dari istrinya itu, yang menjadi pendiam. Belum lagi masalah dengan mamanya yang tidak menyukai Ai, sang istri.

Penolakan dirinya untuk mempunyai anak dari Ai. Daaniyaal berusaha untuk merubah sikapnya setelah menyakiti hati Ai. Dia berusaha untuk berada di rumah. Masih dalam proses memperbaiki hubungannya dengan sang istri, masalah datang lagi. Mantan istrinya itu, Elmira datang ke rumah. Bertambahlah masalah. Yang satu belum diselesaikan, sudah datang saja masalah lain.

Malam ini Daaniyaal akan menyelesaikan masalahnya terhadap istrinya. Dia akan meminta istrinya untuk mengandung anaknya. Karena Dion sudah mulai berumur 2 tahun dan itu tidak masalah jika Dion nantinya memiliki adik. Apalagi kedatangan mantan istrinya itu, membuatnya sadar bahwa Daaniyaal sebenarnya menyayangi Ai, bahkan dia juga mencintai istrinya itu. Sekarang dia berada di kamarnya bersama Ai, istrinya. Ai terlihat termenung di kasurnya.

Semenjak penolakanku untuk memiliki anak darinya, dia terlihat muram. Apalagi ditambah kedatangan mantan istriku, dia menjadi muram dan pendiam. Perubahan sikapnya itu, membuatku merasa bersalah dan khawatir. Daaniyaal mendekati sang istri yang sedang duduk dengan pandangan kosong. Ai tidak menyadari kedatangan Daaniyaal. Bahkan dia juga tidak tahu jika Daaniyaal sudah duduk di sampingnya.
"ada apa, sayang?" tanya Daaniyaal sambil menyentuh tangan Ai yang berada di pahanya. Daaniyaal juga menggengamnya dengan lembut.

Ai terkejut dengan sentuhan di tangannya. Dia tersadar dari lamunannya dan menatap tangan yang menggenggam tangannya. Kemudian dia menatap pemilik tangan itu. Ternyata suaminya berada di sampingnya. Ai menatap Daaniyaal dan tersenyum.

"ada apa, mas?" tanya Ai dan genggaman suaminya itu bertambah erat

"mas tadi yang tanya duluan. Ada apa, sayang? Kenapa melamun begitu? Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Daaniyaal dengan suara lembut

"eeee…… Tidak ada apa-apa, mas," jawab Ai sambil tersenyum, "kapan mas Daaniyaal masuk ke kamar?"

"sudah dari tadi. Kamunya aja yang melamun terus. Suami datang sampai ngga tau," jawab Daaniyaal sambil tertawa kecil

"maaf mas," kata Ai sambil menundukkan wajahnya

"ada apa, sayang? Sekarang kamu sering melamun dan terlihat muram. Cerita sama mas, biar mas bisa bantu!" kata Daaniyaal melepas genggamannya dan menaikkan dagu sang istri agar menatap dirinya

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now