9

316 32 0
                                    

vote comment Jusseyoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote comment Jusseyoo

Typo bertebaran

.

.

.

.

Taeil bangun terlebih dahulu daripada Johnny. Ketika dirinya akan berdiri dari kasur besar yang dirinya tempati sekarang, Taeil terjatuh seperti ada rasa yang menyengat dibagian selatan bawahnya.

'Ahh... kenapa nyeri sekali.' Batin Taeil

"Kau tidak apa-apa?" Taeil terkejut akibat dirinya yang masih tidak memakai pakaian apapun. Dengan cepat dirinya mengambil baju sembarangan.

"Oh.. tidak apa-apa. A-aku harus kekamarku."

"Mau kubantu berjalan?"

"Tidak-tidak aku bisa sendiri" dengan tertatih Taeil mencoba berdiri dengan memegang ujung meja kamar tidur, mata Johnny bahkan tidak bisa lepas dari pandangannya dengan melihat Taeil yang memakai baju kebesarannya.

'Oh-shit jangan lagi.'

Dengan sedikit berlari dan tertatih Taeil berlari kearah pintu keluar dari kamar Johnny.

"Hahaha kiyowo. Ah.. aku harus mandi dan meyelesaikan ini lagi." Johnny beralih mengambil handuk dan berjalan kekamar mandi.

Taeil yang masih berada dikamarnya masih merenungi kejadian semalam yang barusan dia lakukan Bersama Johnny, dirinya masih ingat dengan jelas bagaimana panasnya malam itu juga dirinya. Bahkan Johnny berani mengeluarkan begitu banyak didalamnya.

"Semoga kau berhasil menemukanku." Ucap Taeil sembari mengelus perutnya. Ditengah-tengah dirinya yang masih melamun, pintu kamarnya diketuk.

"Taeil-ah keluarlah, ada hal yang perlu aku bicarakan." Tanpa menunggu lama Taeil keluar dari kamar dan menuju meja makan dimana Johnny sedang meyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Makanlah dulu, kita bicarakan setelah makan ini." Taeil hanya mengangguk. Dentingan menggema dimeja makan, Johnny memperhatikan Taeil yang masih lahap dengan makanannya itu.

"Wae?"

"Tidak, kau terlihat lucu." Taeil memeringkan kepalanya.

"Benarkah?" Johnny hanya menganggukkan kepala tanpa melihat Taeil kembali, terlalu gemas untuk dirinya dengan Taeil yang makan dengan pipi yang penuh seperti itu.

Kini berganti Taeil yang membersihkan bekas makanan keduanya. Kemudian dirinya berjalan duduk dikursi yang sebelumnya dibuat untuk sarapan.

"Taeil-ah. Aku ingin mengatakan ini kepadamu."

Johnny menyerahkan testpack yang sama seperti yang dia gunakan waktu Yuta memberikannya.

"Cobalah sekali lagi." Taeil hanya diam, sembari melihat testpack didepannya.

Wanna a Baby (Johnil) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang