vote comment Jusseyoo
Typo bertebaran
.
.
.
.
Johnny kesana kemari mencari Taeil, tapi yang dirinya lihat adalah hanya seorang pria paruh baya sedang meminum tehnya dengan setelan jas hitam yang melekat ditubuh gagahnya.
"Kau mencari Taeil?" Johnny mengangguk
"Bukankah kau yang memberikan ijin jika Taeil dibawa oleh ibumu kedalam ruang tersembunyi eh?" Johnny mengernyit tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh sang ayahnya.
"Apa maksud ayah?"
"Ibumu sedang menceritakan sesuatu hal kepada Taeil, lihat." Johnny melihat kearah Jendela yang sama dilihat oleh ayahnya. Disana nampak ibunya yang memperlihatkan piano besar dan seperti mengajarkan kepada Taeil dengan menekan tuts piano didalam sana. Setelahnya Taeil menoleh keatas-melihatnya dan melambaikan tangannya.
"Apa yang diajarkan ibu kapada Taeil?"
"Kau tidak lihat, ibumu hanya mengajarkan bermain piano. Sudahlah Johnny, ibumu tidak akan terlalu keras dengan Taeil. Dia tahu bagaimana caranya merawat calon ibu dari cucu nya itu." In Guk menepuk pundak sang anak, mengingat bahwa Taeil mengandung 2 bulan membuatnya khawatir tidak karu-karuan.
Johnny hanya pasrah mengangguk menerima tuturan sang ayah. Taeil aman bersama ibunya, terlihat wajahnya yang tersenyum girang membuat hati Johnny sedikit lega.
--Wanna a Baby--
"Menginaplah."
"Eh bu?" Wendy terkejut dengan pernyataan sang ibu.
"Tidak bu. Taeil besok harus bekerja."
"Oh? Kau bekerja dimana Eonni??"
"Cafe didekat kampusku dulu."
"Taeil. Kalau kau bekerja dengan usia kandunganmu 2 bulan itu. Kau yakin?"
"Iya ibu, aku yakin. Aku juga sudah berbicara dengan Johnnyuntuk tetap bekerja disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna a Baby (Johnil) END
Fiksi PenggemarPerjuangan Jhonny yang bisa dibilang hampir gila. Ditentang oleh keluarganya sendiri karena itu sama saja membunuh martabat nama keluarganya. Ya. Jhonny menginginkan Bayi, anak bayi yang membuatnya menjadi seorang ayah yang bisa menjadi malaikat k...