Hai, selamat datang di Bab 3. Ramaikan ditiap part ya... Semoga suka. Aamiin
Janlup mulmed
Langit Abu-abu- Tulus
🍁🍁🍁Jika kita sudah terlalu jauh untuk pulang, sudah terlalu rusak untuk sama-sama memperbaiki, sudah sama-sama asing untuk mengulang kembali, maka ayo kita akhiri saja.
🍁🍁🍁
___________________________________________________"Aku gak bisa jemput kamu. Maaf Renjana, ntar kita juga ketemu lagi."
Sebuah pesan singkat muncul di kolom notifikasi Renjana. Dia, menghembuskan napas gusar. Terhitung dua bulan ini, Abrisam menjauhinya. Dia tak tahu apa salahnya sampai-sampai Abrisam berbuat seperti ini.
Tanpa lama-lama lagi, Renjana menuruni tangga kamarnya, dan pergi sekolah. Dia pikir, paginya saat itu akan baik-baik saja, namun nyatanya tidak. Terlihat di ruang tengah, kejadian tak mengenakan terlihat oleh mata kepalanya. Biasalah, pertengkaran orang tuanya, yang sering terjadi di setiap harinya, namun akan kembali baik-baik saja hanya dalam hitungan jam. Semua hal itu, disebabkan oleh Papa Renjana yang selingkuh dan gila perempuan, juga Mama Renjana yang 24/7 dalam harinya dihabiskan hanya untuk hangout dengan teman-teman kantornya.
Sejujurnya, Renjana muak dengan apa yang terjadi pagi ini. Dia, ingin harinya baik-baik saja, dan paginya indah. Tapi nyatanya, hari itu manusia-manusia berhasil menurunkan mood-nya.
"Jana, mau kemana kamu?" Teriak Papa ketika melihat Renjana melenggang pergi.
"Harusnya Papa gak usah nanya. Ya pasti jawabannya Jana mau sekolah."
"Awas aja, kalau sampe nilai kamu anjlok lagi, nilai Fisika kamu turun lagi, siap-siap Papa hukum."
"Pa, cuma turun 2 nilai aja."
"Papa sama Mama gak mau tau. Kamu harus dapet juara satu lagi, sama nilai fisika kamu harus naik lagi. Sekarang, kamu berangkat sendiri aja. Sebagai hukuman karena nilai Fisika kamu turun, kamu harus jalan kaki ke sekolah selama seminggu kedepan."