[WARNING! 18+ CONTENS]
Yeonjun terbangun ketika merasakan pundaknya dikecupi dengan penuh gairah. Kejantanannya juga diremas dengan penuh hasrat. Suasana kamar itu semakin gelap karena lampu-lampu sudah dimatikan, hanya cahaya dari bulan yang belum ditutup memancarkan cahaya temaram memasuki kamar.
Pria yang mencumbunya ini sangat bergairah. Jemarinya menggoda Yeonjun, dari dada turun ke bagian selatannya dan memainkannya dengan sangat ahli, dengan sangat bergelora. Bibirnya yang panas mencumbui sisi telinga dan leher Yeonjun. Membuat Yeonjun semakin terjaga, dan kemudian tersadar bahwa dia sedang bersama Soobin yang dicintainya.
“soobin?” Yeonjun mengelus punggung Soobin yang sudah mulai menindihnya. Lelaki itu menempatkan dirinya di antara paha Yeonjun dan menyentuhkan kejantanannya yang sudah sangat keras ke sela paha Yeonjun.
Soobin tampak terlindungi bayangan gelap dalam temaramnya kamar. Dalam penglihatannya yang masih mengantuk, Yeonjun melihat Soobin tersenyum samar. Tetapi tatapan lelaki itu tampak tajam, membuat Yeonjun ketakutan sejenak, namun ketakutan itu langsung ditepisnya. Mungkin karena ada kegelapan yang meliputi Soobin sehingga membuat lelaki itu tampak menakutkan, tetapi Yeonjun yakin Soobin tidak akan menyakitinya. Soobin mencintainya juga, dan lelaki itu akan menjaganya. Yeonjun memejamkan matanya sekejap, lalu membukanya lagi dan mulai melingkarkan kedua kakinya dipinggang Soobin. Tatapan matanya memandang Soobin sayu sehingga terlihat begitu mengundang nafsu.
Soobin tersenyum dengan penuh gairah sambil menatap Yeonjun yang mulai memejamkan matanya kembali. Bayangan gelap semakin melingkupi tubuhnya.“Kau akan menikmatinya sayang… dan kita baru saja mulai.” bisiknya parau, lalu menenggelamkan dirinya dalam-dalam di tubuh Yeonjun. Pemuda yang sangat diinginkannya.
Yeonjun sedikit mengernyit ketika menatap Soobin yang tiba-tiba berbeda. Lelaki itu tampak begitu bergairah, tatapan matanya seolah akan melahapnya hidup-hidup dan meskipun kegelapan meliputi sosok lelaki itu, Yeonjun bisa merasakan nafsunya yang meluap-luap.
Dengan penuh nafsu, Soobin memposisikan dirinya di tengah paha Yeonjun, kemudian meluncur masuk tanpa permisi, menyatukan dirinya.
“soobin!”
Yeonjun mencengkeram pundak Soobin, sejenak menahan rasa tidak nyaman, karena meskipun ini adalah yang kedua kali Soobin memasukinya, namun tetap saja terasa sakit. Tetapi laki-laki itu nampaknya tidak mau menunggu, Soobin langsung menggerakkan tubuhnya dengan penuh gairah, seakan begitu kehausan dan akan mati kalau tidak dipuaskan.
Gerakan Soobin sedikit kasar, lelaki itu mengecupi seluruh wajah Yeonjun lalu bibirnya melumat bibir Yeonjun dengan penuh gairah, melahapnya tanpa batas. Bibirnya melumat bergantian bibir atas dan bibir bawah Yeonjun, menyesapnya, menghisapnya, mengulumnya, dan menikmati bibir itu sesukanya. Lidahnya menelusup masuk begitu dalam dan intens. Ciuman itu menyatukan bibir dan lidah mereka, lalu bergerak menggoda, seiring dengan gerakan pinggul lelaki itu yang semakin cepat di bawah sana.
Percintaan itu keras dan cepat. Soobin tidak lembut lagi, tetapi setidaknya dia membawa Yeonjun ke puncak kenikmatan dengan cepat dan meledak, hingga Yeonjun hampir tak sadarkan diri ketika akhirnya Soobin mencapai puncak kepuasannya, sekali lagi meledakkan dirinya sangat jauh didalam tubuh Yeonjun.
Napas mereka terengah-engah dengan tubuh yang berkeringat. Yeonjun membuka matanya dan bertatapan langsung dengan mata tajam itu. Soobin menatap Yeonjun seakan menembus ke hatinya. Lelaki itu tampak berbeda… tiba-tiba perasaan takut itu datang lagi, membuat Yeonjun bergidik dan merasakan dorongan untuk menjauh. Tetapi Soobin secara mendadak meraih pinggang Yeonjun dan membalikkan tubuhnya supaya membelakangi Soobin. Lelaki itu menempelkan bagian selatannya yang mengeras dibagian belakang pinggul Yeonjun. Jemarinya menelusur penuh gairah, menyentuh paha Yeonjun dan mengangkatnya ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM THE DARKEST SIDE | SOOBJUN VERSION
FanfictionREMAKE STORY!!!! Kami ini dua yang menjadi satu. Satu yang terdiri dari dua. Tegakah aku membiarkanmu mencintaiku? Karena dengan begitu kau juga harus mencintai sisi diriku yang lain. Sanggupkah kau menerima semuanya? Menerima kami berdua, mencintai...