CHAPTER 11

718 77 9
                                    

Ekhem sebelum lanjut, siapin tisu dulu bestiehhh 🤧🤧🤧 fyi ini chapter fav aku, nangis kejer pas baca ಥ‿ಥ

~ From The Darkest Side ~

Ketika Yeonjun terbangun di pagi harinya, dia dipenuhi perasaan yang tidak enak. Mimpi itu lagi, mimpi pertemuannya dengan Steve, dan kemudian lelaki itu berbisik bahwa dirinya adalah milik Steve.

Yeonjun bergidik ngeri. Kenapa aku memimpikan Steve lagi? Apakah diam-diam lelaki itu menjadi kuat dan mengirimkan pesan melalui mimpiku? Yeonjun meraba samping ranjangnya dan menemukan ranjangnya kosong. Soobin sudah tidak ada disana. Dia bergegas bangun dan melangkah ke kamar mandi.

Perutnya terasa mual. Yeonjun melangkah ke arah wastafel dan menggosok giginya, tetapi tidak bisa menahan lagi rasa mualnya dan berakhir dengan muntah-muntah disana. Setelah selesai dia menyalakan keran air dan mengusap wajahnya dengan air. Yeonjun lalu membuka pakaiannya dan melangkah ke pancuran air hangat, dia menyalakan keran pancuran dan membiarkan hempasan air hangat menimpa tubuhnya, melemaskan otot-ototnya.

Tubuhnya terasa pegal. Pegal yang nikmat. Percintaannya dengan Soobin begitu menggebu-gebu dan memuaskan. Soobin seolah tidak ada puasnya menyentuh pemuda manis itu. Ketika mereka tertidur dan tanpa sengaja tubuh mereka bersentuhan pun, lelaki itu akan terbangun dan menggoda Yeonjun dengan penuh gairah, membangunkannya, dan mereka akan bercinta lagi. Yeonjun mengelus perutnya yang mulai membuncit. Di dalam sana ada bayinya, buah cintanya dengan Soobin. Soobin bilang dia akan menjagaku dan bayi kami, jauh dari jangkauan Steve. Tetapi benarkah Steve semudah itu dikalahkan?

Perasaan gelisah yang aneh menyergap Yeonjun, membuat dadanya terasa sesak. Mimpi itu, mimpi dimana Steve mengatakan bahwa aku adalah miliknya masih terngiang-ngiang jelas dibenakku. Aku merasa takut, takut kalau Steve benar-benar melaksanakan apa yang dikatakannya.

~ From The Darkest Side ~

Yeonjun turun menuju ruang makan dan menemukan Soobin sedang berbicara dengan pria yang dipanggil Steve dengan nama Hueningkai, seketika wajah Yeonjun pucat pasi, masih segar di dalam ingatannya ketika Hueningkai waktu itu berdiri di apartemen Hyunjin dan kemudian Steve menyuruhnya membereskan mayat Hyunjin. Lelaki itu jelas biasa-biasa saja melihat Steve membunuh seseorang, jadi dia pasti orang kepercayaan Steve, bukan Soobin. Kenapa Soobin berbicara dengannya?

Mata Steve melirik ke arah Yeonjun, lalu sedetik kemudian menatap ke arah Hueningkai dengan dingin,
“Ku rasa sudah selesai Hueningkai, kau boleh pergi.”

Hueningkai membalikkan badan dan langsung berhadapan dengan Yeonjun yang berdiri ragu ketakutan diambang pintu ruang makan. Ada sedikit sinar geli di mata Hueningkai melihat ketakutan Yeonjun, dia menunduk memberi hormat dengan sopan kepada Yeonjun, lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan.

Yeonjun masih berdiri ragu di ambang pintu dan menatap Steve dengan ragu. Apakah yang ada di depanku ini Soobin… ataukah Steve?
Steve tersenyum layaknya Soobin dan mengerutkan keningnya melihat Yeonjun yang hanya berdiri di situ, “yeonjun? Kemarilah.”

Yeonjun melangkah mendekat dengan takut, “Kenapa kau berbicara kepada Hueningkai?” matanya melirik ke arah kepergian Hueningkai.

Ekspresi Soobin tampak biasa saja, “Dia kepala pengawalku Yeonjun, kenapa?”

Yeonjun menelan ludahnya dan mengamati Steve dengan cermat, berusaha mencari tanda-tanda, apa saja yang bisa memberitahunya siapakah yang sekarang ada di depannya.

“Dia ada di sana, malam itu. Ketika Steve membunuh Hyunjin…” Yeonjun berbisik dengan pelan sambil tetap menatap Steve. “Dia… dia biasa saja ketika melihat mayat itu. Steve… Steve bahkan menyuruhnya membereskan mayat itu dan dia melakukannya…”

FROM THE DARKEST SIDE | SOOBJUN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang