CHAPTER 12

831 87 13
                                    

Tengah malam, ketika Yeonjun tertidur sambil duduk di kursi, kepalanya menelungkup di tepi ranjang. Tangan itu bergerak, dan mengelus rambutnya dengan lembut. Yeonjun langsung terjaga dan mengangkat kepalanya waspada. “steve?” mata itu membalas tatapannya, masih tampak berkabut. “yeonjun?...apa yang terjadi padaku?” jantung Yeonjun langsung berdegup kencang. Ini Soobin. Yang ada didepanku adalah Soobin.

Pria dihadapannya tersentak kaget saat pemuda manis itu bangkit secara tiba-tiba, “soobin?” Yeonjun mendekatkan wajahnya ke arah lelaki itu, “soobin?” Soobin mengernyitkan matanya, menatap Yeonjun lama lalu menganggukkan kepalanya. “Ya, sayang… ini aku.”

“Aku akan memanggil dokter.” Yeonjun menekan tombol di sebelah ranjang, menunggu dengan cemas. Seorang suster langsung masuk ruangan dalam beberapa menit, “Dia sadar.” Yeonjun berkata kepada suster itu, suster itu langsung keluar lagi untuk memanggil dokter.

“Apa yang terjadi padaku?...” Soobin memegang kepalanya dengan tangannya yang diinfus, “…Yeonjun?” Yeonjun menggenggam tangan Soobin lembut, “Nanti akan ku jelaskan, Soobin.” Soobin merasa tidak puas dengan jawaban kekasihnya.
Tak lama kemudian, dokter datang dan memeriksa Soobin.

~ From The Darkest Side ~

“Steve menyelamatkanmu.” pagi itu Soobin setengah terduduk di ranjangnya, dia masih memakai infus dan perban di beberapa bagian tubuhnya. “Dia menyelamatkanmu.” Soobin mengulang-ulang kata-kata itu seolah masih tidak mempercayai apa yang didengarnya, “Kadang, ketika Steve menguasai tubuh ini, aku masih bisa sadar… melihat apa yang dilakukannya, seperti ketika masih awal-awal kau ada di rumah itu, ketika Steve mendatangimu, kadang-kadang aku bisa sadar dan melihat semuanya. Tetapi kadang Steve terlalu kuat sehingga kebanyakan ketika dia menguasai tubuh ini, aku dalam kondisi tertidur dan tidak ingat apa-apa lagi.” Soobin menatap Yeonjun dengan sedih, “Karena itu aku hampir tidak ingat sama sekali apa yang terjadi. Kalau kau bertanya, memang benar-benar Steve yang waktu itu menyelamatkanmu.” Soobin mengabaikan kepalanya yang masih terasa sakit karena memikirkan alter-egonya.

“Jadi… kau juga tidak mengingat pernikahan kita?” Soobin menggelengkan kepalanya, lalu meraih jemari Yeonjun yang mengenakan cincin itu ditangannya, “Aku tidak mengingatnya dan itu adalah penyesalanku yang paling dalam…” Soobin mengecup jemari Yeonjun yang ada digenggamannya, “Meskipun begitu, aku sangat senang mengetahui bahwa kau sudah menjadi ‘istri’ku.” kata-kata Soobin membuat Yeonjun tersenyum lembut, “Suami, Soobin…”

Soobin menggeleng kekanakkan. “Kau cantik, manis dan menggemaskan, jadi kau adalah ‘istri’ku. Istriku yang hebat dan begitu aku cintai…” senyuman dibibir Yeonjun semakin melebar. Merasakan kehangatan dari ucapan-ucapan manis dari suami tampannya. Yeonjun terkekeh pelan. “Iya iya… aku juga senang menjadi ‘istri’mu.”

“Apakah Steve menyakitimu selama aku tak ada? Apakah dia menyakiti anak kita?”

“Tidak.” Yeonjun menggelengkan kepalanya, “Dia berpura-pura sebagai dirimu, aku bahkan tidak menyadarinya sampai akhir.”

Mendengar ucapan pemuda manis itu membuat Soobin bingung. “Kalau begitu, aku asumsikan dia memperlakukanmu dengan lembut dan penuh kasih sayang.” kening Soobin berkerut, “Aku tidak tahu, Yeonjun… aku bingung. Steve yang aku kenal tidak begitu. Untuk apa dia repot-repot berpura-pura sebagai aku kalau yang diinginkannya adalah menguasaimu? Aku yakin dia pasti akan sangat senang menunjukkan dirinya kepadamu dan mendominasimu secara terang-terangan. Tetapi dia malah menyamar menjadi diriku dan memperlakukanmu dengan baik. Itu bukan Steve yang aku tahu.” onyx kelam Soobin menatap Yeonjun begitu dalam. Sarat akan kerinduan dan rasa sayang.

“Aku juga tidak tahu apa tujuannya.” Yeonjun menatap Soobin bingung, “Tetapi Namjoon mengatakan bahwa Steve menyamar sebagai dirimu karena tidak mau aku terkejut dan terlalu emosi sehingga mempengaruhi kandunganku.”

FROM THE DARKEST SIDE | SOOBJUN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang