4.

264 43 22
                                    

Happy reading buddy

🌳

Waktu istirahat di SMA Alaska sudah dimulai beberapa menit lalu. Kini dangerous girls sudah dikantin dan sedang mengantri.

"Ck lama banget sih orang-orang! Gak ngerti banget waktu istirahat cuma dikit!" Gerutu Xena. Gadis itu tipe orang yang cepat lapar. Dia sudah sarapan di rumah, bawa bekal juga dan sudah dimakan satu jam yang lalu dilapangan. Dan kini tampak sudah lapar lagi. Kegiatan porseni masih berlanjut. Akan selesai satu minggu lagi.

Antre prasmanan memang sangat lama karena lebih banyak siswa memilih prasmanan dari pada makanan lain misalnya bakso. Tapi kalau sudah begini, panjang antrean sudah berpuluh-puluh meter. Tanisa sudah tak tahan. Gadis tinggi dan cantik itu keluar dari barisan dan pergi memesan nasi padang di stan sebelah.

Yang ternyata diikuti oleh teman-temannya.

"Saya nasi goreng pake bakso sama es teh, mbak. Cepet ya,  udah lapar banget kayak mau mati!"

"Husst.. Vira omongannya!" Peringat si mbak tempat Vira memesan.

"Hehe," yang dibalas dengan cengiran oleh Vira.

Temannya yang lain pun sedang memesan makanan masing-masing. Setelah semuanya berkumpul di meja makan, mereka mengobrol sambil menunggu makanan datang.

"Sejak kapan Lo kenal Kak Fahri, Vir?" Tanya Tanisa.

Vira menepuk-nepuk dagunya seolah berpikir keras.

"Emm, keknya kemarin deh! Kenapa gitu?"

"Heran aja, Lo gak cerita."

"Iya gue aja baru tau sekarang!" Sahut Cheryl.

"Karna kemarin kalian ninggalin gue!"

"Hah? Kapan?" Tanya mereka serentak.

"Pas selesai tanding kemarin itu loh. Semuanya aja pikun ketularan Fariza!" Sungut Vira.

"Loh kok gue sih? Gue gak pikun ya, Vir!" Sewot Fariza. Yang ditanggapi dengan cibiran oleh Davira

"Siapa suruh Lo awet banget duduk di situ, lagian kita juga udah manggil Lo kok!" Seru Cheryl.

"Iya tapi lambat. Seharusnya kalian samperin gue!" Balas Vira.

"Halah gitu doang. Udah-udah gak usah dipermasalahin lagi, udah jadi masa lalu!" Lerai Irene.

"Sebenarnya gue juga gak permasalahin sih awalnya, tapi kalian nanya-nanya!" Sungut Vira.

Bel sekolah berbunyi pertanda istirahat telah usai, pertandingan akan dimulai kembali.

"Woi, mbak, kok lama sih?! Itu udah bel kita belum makan!" Teriak Vira.

"Sabar Davira, ya ampun! Ini lagi proses!" Balas mbak kantin ikut teriak.

"Yaelah, Vir, ngapain buru-buru sih, kita kan gak ada jadwal tanding lagi setelah bel!" Ujar Kania datar. Semuanya langsung diam, heran.

"Lo Kania?" Xena mengernyit.

"Bukan kali!" Balas Irene.

PLAYER \ VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang