09|Akhir dari hidup Minji

290 22 1
                                    

WARNING⚠
ADA ADEGAN 21+ DI PART INI
BISA DI SKIP BUAT YANG GAK DOYAN BACA, DAN YANG MO BACA DOSANYA TANGGUNG BERAME-RAME, SENDIRI-SENDIRI MAKSUDNYA

Keduanya telah berada di bathub, Minji memejamkan matanya sebentar sebelum akhirnya dia berbalik ke arah Hyungseok.

   "Kau ingin melakukannya, kan?"

Hyungseok hanya mengangguk mantap.

Tangan lembut itu menyentuh junior Hyungseok, hingga pemiliknya merasa terangsang.

Kini dia memasukan penis Hyungseok ke dalan mulut hingga membuatnya kenikmatan. Suara desahan lolos begitu saja, membuat miliknya semakin menegang dan membesar di dalam mulut Minji.

   "Aah ... Aku ingin keluar!"

Minji pun bergegas mengeluarkan penis itu hingga spermanya mengenai wajahnya. Tanpa rasa jijik, dia mengusap sperma yang ada di wajahnya lantas menjilatnya.

Minji pun duduk tepat di atas Hyungseok dan menyatukan bibir mereka.

Lumatan-lumatan kecil itu berubah menjadi besar, Hyungseok kini yang memimpin.

Tangan kirinya meremas payudara Minji, sementara yang lain telah memainkan vagina hingga basah.

(Gak kuat :( tapi tetep lanjutkeun, nanggung. YANG BACA LO PADA JANGAN DI TIRU YE, GUE GEBUK JUGA KALO SAMPEK ADA YANG BEGINI DI RUMAH, INI CUMA CERITA.)

Satu jari Hyungseok masuk hingga menimbulkan desahan nikmat dari Minji. Hal itu membuat Juniornya menjadi tegang kembali.

Ia menambahkan dua jari, total menjadi tiga jari dan memaju mundurkan.

Minji pun melepas tautan bibir mereka dan memeluk Hyungseok sembari mengerang kenikmatan.

   "Aah!"

   "Di sana ... Aakh, lebih cepat!"

Melihat wajah Minji yang erotis, Hyungseok semakin gencar.

(SEOK, DI MANA PUN ENTE BERADA, MAAPKEUN DIRI INI. JANGAN SANTET GUE YE SEOK, CUMA CERITA DOANG, TAPI KALO LU NGAJAK GUE NIKAH MAH AYOK-AYOK AJA DAH)

Setelah klimaks, Hyungseok pun mengangkat sedikit tubuh minji dan penisnya kini masuk sempurna di dalam Minji.

Ia merasa penuh di dalamnya, bahkan masih sakit.

   "Sakit?" tanya Hyungseok dengan wajah khawatir, tetapi dia hanya mendapatkan gelengan dari Minji.

   "Lanjutkan saja."

   "Kalau sakit, kau harus bilang."

Akhirnya Hyungseok bangun dan mulai menggerakan badan Minji naik turun. Gadis itu mengerang kenikmatan bahkan tak jarang mengigit leher Hyungseok hingga meninggalkan bekas.

Skip...

Yoojin bilang dia akan pulang besok, otomatis malam ini Minji akan sendirian. Saat ini dia sedang menatap Hyungseok yang tertidur pulas. Ini pertama baginya, jadi dia sudah kelelahan.

Minji tersenyum, dia tahu ke mana tujuannya sekarang. Jika dia tak bisa bersama dengan orang yang dicintainya, maka jalan satu-satunya adalah menghilang.

Minji menelepon seseorang, memintanya untuk menjemputnya.

Tak beberapa lama, pintu kamar terbuka menampilkan Vivi dan Shaorung.

   "Sebentar."

Minji meletakan surat di atas nakas dan mengecup lembut bibir serta dahi Hyungseok. Ada rasa tak rela ketika akan meninggalkan pria itu, tetapi dia harus mengakhiri penderitaanya sendiri.

Takdir Yang Runyam (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang