awal pdkt

27 5 1
                                    

_Happy reading_

Motor sport hitam terparkir di depan SMA PELITA BAKTI. menunggu sosok wanita keluar, seperti menunggu bocah pulang sekolah. Sejak 10 menit yang lalu, ia sudah menunggu di sini. namun, seseorang yang ia tunggu, tak kunjung muncul dari balik gerbang itu. Kedatangan seorang lelaki ini, membuat siswa/siswi menatap nya sinis dan ada juga yang menatap nya genit. Ia sama sekali tak merespon orang yang menatap nya, tetap fokus menunggu kehadiran seorang, dan yang di tunggu pun akhir nya muncul dan membuat Rean tersenyum bahagia.
Akhir nya keluar juga dari kandang, batin nya.

"Rean, ngapain di sini?" Sapa wanita ini yang terkejut melihat keberadaan nya.

"Mau jemput lo" jawab nya singkat tapi tak lupa dengan senyuman manis nya.

"Loh, kenapa?" Tanya nya lagi, ia masih bingung maksud cowok ini apa. Tak peka nih Shela, hadeuh

"Gua anterin pulang ya, sekalian mau ucapin terima kasih juga, di tempo hari udah nolongin gua" jawab Rean dengan pede dan sedikit modus.

"Ya ampun, kenapa repot-repot segala sih. gue bisa pulang sendiri naik gojek, dan waktu gue nolongin lo itu ikhlas, ga berharap ada pamrih nya" kata Shela bercanda dan membuat Rean ikut tertawa mendengar kata "pamrih" nya.

"Bisa bercanda juga ya lo, kirain bisa nya serius doang" ucap Rean meledek.

"Ih, kok nyebelin sih" sahut Shela dan memukul pelan lengan Rean.

Cie-ciee, udah kek akrab banget yee.
Kebiasaan cewe kalau lagi kesal atau lagi lucu, pasti tangan nya ga bisa diem untuk ga mukul.
Siapa nih yang kayak Shela juga?

Rean hanya tertawa, dan ini adalah salah satu dari trik pdkt nya. yaitu, membuat nya kesal dan pada akhir nya akan terbiasa dan membuat target nya merindukan sifat menyebalkan nya ini.

"Jadi gua di suruh balik nih. padahal udah nungguin dari tadi, kek nungguin anak tk pulang tau" ucap Rean tak semangat.

"yaudah. tapi lain kali, kalau mau jemput kabarin dulu ya" ujar Shela merasa kasihan melihat wajah Rean.

"Emg lo mau di anterin lagi, lain kali?" Goda Rean.

"Ish, apasih. Yaudah yuk jalan" ajak Shela yang telah duduk manis di belakang Rean.

Rean hanya tersenyum, lalu menjalankan pelan motor nya, karena yang ia bawa sekarang adalah calon masa depan nya nanti..hhihi

Sepanjang jalan, Rean sesekali melirik ke kaca spion motor nya. Melihat wajah Shela membuat nya candu untuk menatap nya selalu, sungguh pemandangan yang sangat indah, batin nya.

"Shel, kita mampir makan dulu ya" ajak Rean tapi tak di dengar oleh Shela.

Maklumin gays, cewek agak congek kalau lagi di bonceng. yakan? kalau kalian gimana?

"Shela," panggil Rean lagi, tapi tetap tak ada balasan dari seorang yang di bonceng nya ini.

Merasa kesal, Rean pun berhenti di tepi jalan, dan membuat Shela menatap nya kebingungan.

"Kenapa berhenti?" Tanya nya.

"Gua dari tadi ngomong, tapi ga di gubris sama lo" ujar Rean dan melihat Shela tersenyum pada nya.

my struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang