03. Ternyata Si Pemilik Topi

10 2 1
                                    

"Warna merah warna cinta lebih penting dari kalian semua, tanpa cinta hidup ini tidak bermakna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Warna merah warna cinta lebih penting dari kalian semua, tanpa cinta hidup ini tidak bermakna." –Meimei.

.
.

—03. Ternyata Si Pemilik Topi

Hari ini adalah jam istirahat dimana semua anak-anak SMA Negeri Rajawali pada berhamburan keluar kelas. Sama hal nya dengan Safa, Kayes dan Natha mereka tengah asik memakan semangkuk baso di kantin sekolah sambil bercerita-cerita.

"Pulang sekolah mampir dulu ke gramed ya mau beli novel." Kata Safa pada teman-temannya.

Kayes hanya mengangguk sebagai jawaban dan Natha hanya berucap, "okey"

Tak lama kemudian terdengar suara melengking dari pintu masuk kantin, kalau di dengar dari suaranya yang cempreng pasti semua menduga pemilik suara itu adalah Clara Alexia. Cewek yang berdandan menor seperti tante-tante dan jangan lupakan suaranya yang nyaring sampai-sampai suara itu memenuhi seluruh kantin.

"AYANG AKSA PACAR MU DATANG!" Teriaknya dengan nyaring, ia berjalan menghampiri grombolan Aksa dan kawan-kawan dengan antek-anteknya yang mengikuti dibelakangnya.

Disisi lain.

"Anjing, Sa lo harus lari" Suruh Nathan pada Aksa dan Aksa tidak mendengarkan ucapan Nathan.

"Nenek lampir pake acara dateng kesini lagi." Kata Arga sambil menatap Clara dengan antek-anteknya yang menuju ke hadapan mereka.

"Udah sono kabur cepetan! Buruan kabur Aksa!" Kali ini Renzy yang gregetan pada Aksa, padahal dirinya baik mau membatu memisahkan Aksa dari nenek lampir itu.

Renzy mendorong-dorong tubuh Aksa, dan Aksa mau tak mau mengikuti ucapan teman-temannya dari pada ia harus di gelendoti nenek lampir yang banyak mau.

Aksa kemudian berlari keluar dari kantin lewat pintu belakang, sedangkan Clara yang melihat Aksa pergi ia pun berteriak kesal, "IH AYANG KOK PERGI SII" Katanya sambil memajukan bibirnya beberapa centi.

Arga, Nathan dan Renzy yang melihat itu tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Clara bukannya imut tetapi mereka melihatnya kaya nenek-nenek lagi ngambek.

"Bwahahaha kasian deh lo di tinggal Ayang" Ejek Jeano.

"Huhuhu ayang~" Timpal Nathan dengan suara yang dibuat-buat, sedangkan Arga dan Renzy hanya tertawa.

Clara yang wajahnya sudah mulai memerah karena menahan emosi dan malu akhirnya mereka semua pergi meninggalkan kantin.

Dari kejauhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Jiwa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang