Dengan sajian kisah yang berbeda.
Dimana kedua insan terikat dalam sebuah perjodohan, dan mendapat sebuah penghalang yang menyulitkan, Yaitu,
Saat mereka sama-sama memiliki kekasih.
Akankah cinta itu hadir diantara mereka?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●
●
●
●
Shit!
"Bu irene ngapain lagi depan gerbang"
Bukk
Karna tak memungkinkan untuk masuk lewat gerbang depan, Taeyong akhirnya melompati tembok belakang. Gara-gara Lisa mengajaknya bicara dikantin depan tadi ia jadi terlambat! ngomong-ngomong soal gadis itu ,ia sudah pulang lebih dulu karna marah. Biarlah fikir Tae.
Saat melewati kelas bawah ,yakni kelas Tingkat 1 dan 2, terdengar pekikan nyaring yang memekakan telinga, ini memang untuk pertama kalinya lagi ia melewati koridor junior.
Saat sudah melangkah ke kelas atas ia melirik beberapa kelas yang terdapat Kunjungan mahasiswa. Dan mungkin kelasnya juga sedang dapat kunjungan.
Brak
Karna pintu yang terlalu ringan ,membuatnya terlalu nyaring meski hanya didorong pelan.
Mahasiswa juga beberapa mahasiswi yang tengah bersosialisasi itu mendongak terkejut selama beberapa saat sebelum akhirnya berubah tak suka melihat Taeyong yang berlalu begitu saja.
"Punya sopan santun gak?!" Ungkap mahasiswi tersebut berang
Taeyong kembali berbalik saat menangkap sesuatu tadi. "Ngapain lo disini?" Mahasiswi itu tergagap dengan ekspresi bingung. 'Dia ngomong ke gue? Perasaan gue gak kenal sama dia' Batinnya
Taeyong menyingkirkan mahasiswa itu kesamping dan menatap gadis yang mengacuhkannya itu tajam.
"Ngapain?" Tanya nya lagi pada Dita yang kini duduk dihadapan pria yang tak asing. Ia lihat nametag namanya.
Ale
'Minta ID line lo boleh'
Pria kemarin ternyata.
Dita menunduk acuh. Ia masih malu saat sudah teringat semua kejadian kemarin, untuk itu ia berangkat lebih dulu. Mendengar tak ada jawaban Taeyong menarik pergelangannya cepat dan membawanya kebangku.
"Kisruh rumah tangga" Geleng Haechan mendapat tertawaan teman-temannya
"Dia lagi konsultasi" Ungkap mahasiswi bernama Jena menghentikan mereka
"Dokter lo?" Sentak Taeyong pada Jena hanya saja tatapannya tertuju pada Ale yang menatap biasa dibangku Guru nya.
Mahasiswa/mahasiswi itu melirik tak suka pada Taeyong yang sudah duduk dengan Dita dibangkunya.
"Mengenai jalur untuk masuk Universitas Xavier, tahun ini kampus kami mulai menerima Jalur Ketua osis"
"Ngomong apa aja tadi lo sama dia?" Tanya Taeyong tanpa mendengarkan presentasi
