Dengan sajian kisah yang berbeda.
Dimana kedua insan terikat dalam sebuah perjodohan, dan mendapat sebuah penghalang yang menyulitkan, Yaitu,
Saat mereka sama-sama memiliki kekasih.
Akankah cinta itu hadir diantara mereka?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●
●
●
●
Lisa tersenyum manis melihat Taeyong yang kini sudah menunggunya di appart "Tae... kok gak mas-"
"Maksud lo apa lis?" Ucap Taeyong dingin sambil menegakan tubuhnya
"Hah?"
"Maksud lo apa ngomong yang engga-engga ke istri gue?!"
Lisa terdiam "Yang engga-engga kata kamu! Tae aku ngomong fakta!"
Taeyong menunduk sinis dan maju satu langkah didepan Lisa. "Malem itu... Selesai gue nganterin lo! gue langsung balik ke rumah! Kita bahkan gak pernah berhubungan badan! Jadi atas dasar apa lo hamil anak gue?!"
Lisa terdiam. "Mau sampe kapan lis! Mau sampe kapan lo nyiksa gue kayak gini! Hari itu gue udah ngomong baik-baik sama lo! Tapi kenapa rasanya gak cukup juga buat lo?!"
"TERUS MAKSUD KAMU AKU HAMIL SAMA SIAPA HAH?! KAMU ORANG TERAKHIR YANG AKU TEMUIN TAE!"
Taeyong mendidih mendengar itu "Cukup ya! Cukup lo jadiin gue umpan atas kelalaian lo sendiri! Setelah gue mutusin untuk gak sama lo! Gak pernah sedikitpun terbesit difikiran gue buat khianatin istri gue sendiri! Udah cukup dia menderita gara-gara gue!"
Taeyong melangkah meninggalkan Lisa. "Tae... -akh" Lisa memegang perutnya sakit
Sudah beberapa hari ini ,ia stress sampai tidak makan memikirkan nasib kandungannya sendiri. Ada banyak hal yang menjadi tekanannya tersendiri.
"Lis" Taeyong kembali membantunya.
"Tae... s-sakit"
Taeyong menggendong Lisa masuk ke dalam. "Lo belum makan?" Tanya Taeyong mengerut heran
Lisa mengangguk dengan wajah pucat. Taeyong berdecak sebal dan pergi meninggalkan Lisa untuk menyiapkan makanan.
Lisa kini bergelung diranjangnya kesakitan matanya beralih pada sesuatu di meja. Apa benar dia yang sebenarnya menghamilinya malam itu?
Taeyong kembali membawa makanan untuk Lisa. "Rasanya mungkin gak enak, tapi cuma itu yang gue bisa" Ketusnya setelahnya duduk dipinggir ranjang menghadap jendela
Lisa tersenyum tipis dan mulai memakannya. "Enak kok... setau aku kamu gak bisa masak?" Herannya
Taeyong menghela pelan. "Ada banyak hal yang berubah semenjak kepergian dita"
