Universitas Beijing, 2021
Di ruangan khusus penelitian sejarah. Yang Qian dan teman baiknya, Ji Wanting, sedang melakukan penelitian tentang surat-surat kuno.
"Xiao Qian, bagaimana hasil penelitianmu tentang surat-surat kuno yang sedang kamu teliti?"
Ji Wanting bertanya di sela-sela Yang Qian sibuk meneliti sebuah surat yang menarik menurutnya.
"Saat ini aku sedang mencari rahasia yang tersembunyi dari surat ini," jawab Yang Qian tanpa menoleh ke arah temannya.
"Surat siapa yang sedang kamu teliti?"
"Ini surat peninggalan pada zaman Dinasti Tang tepatnya surat milik Yang Guife."
"Surat dari permaisuri yang termasuk wanita tercantik di daratan China pada zaman Dinasti Tang?"
"Yups, bener banget. Ada banyak rumor tentang surat ini. Salah satunya adalah surat ini dianggap surat terakhir yang ditulis oleh permaisuri pada saat detik-detik akhir hayatnya."
Yang Qian menjelaskan asal usul surat tersebut kepada Ji Wanting dengan penuh semangat. Menurutnya banyak rahasia yang tersimpan dalam surat ini.
"Wan-wan, apakah kamu sudah menentukan surat mana yang akan kamu teliti?"
"Belum!"
"Ada apa? Apakah kamu belum menemukan surat yang menarik menurutmu?"
Ji Wanting hanya menganggukkan kepalanya, sebenarnya ia sudah menemukan surat yang menarik untuk di teliti. Akan tetapi, surat tersebut sudah diteliti oleh Yang Qian.
Ia tidak memberi tahu kepada Yang Qian karena Yang Qian adalah teman dekatnya.
"Kalau begitu bagaimana kamu teliti tentang surat ini." Yang Qian menyerahkan sebuah surat lusuh, akan tetapi tulisnya masih utuh kepada Ji Wanting.
Ji Wanting melihat surat itu dan sedikit enggan untuk menerimanya, menurutnya surat lusuh ini tidak menarik untuk diteliti.
"Apa menariknya surat ini?" tanya Ji Wanting terlihat ragu dengan surat yang diberikan oleh Yang Qian.
"Kamu akan tahu jika kamu meneliti apa yang tertulis di sana," kata Yang Qian dengan nada mengoda.
Ji Wanting hanya memutar matanya jenggah saat mendengar kata-kata Yang Qian kemudian ia menyimpan surat tersebut ke dalam laci mejanya.
Sebenarnya ia tidak ahli dalam penelitian surat-surat kuno ini tapi karena Yang Qian ikut, Ji Wanting mau tidak mau harus ikut juga karena dosen pembimbingnya menyarankan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian surat-surat kuno tersebut.
Walaupun tidak ahli dalam meneliti Ji Wanting tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik dan demi hasil yang memuaskan.
....Pada saat jam istirahat Yang Qian dan Ji Wanting memutuskan untuk makan ke kantin yang selalu mereka datangi.
"Wan-wan, kamu mau pesan apa biar sekalian aku pesanin?" tanya Yang Qian kepada temannya.
"Aku ngikut kamu aja," jawab Ji Wanting.
Yang Qian memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan yang ingin mereka makan.
Saat mereka tengah menyantap makanan seseorang mahasiswa mendekati meja mereka.
"Woah, kamu Xiao Qian dari jurusan sejarah itu ya? Aku salut sama kamu loh. Bisa ikutan dalam penelitian surat-surat kuno itu," kata mahasiswa tersebut memuji Yang Qian.
"Terima kasih, itu semua tidak lepas dari bantuan teman baikku," kata Yang Qian sambil tersenyum.
"Aku lihat yang lebih banyak berkontribusi dalam penelitian adalah kamu," kata mahasiswa itu lagi karena ia sering bolak balik ke ruangan penelitian dan melihat hanya ada Yang Qian di sana sendiri tanpa Ji Wanting.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Letter Yang Guife
Historical FictionApa jadinya jika dirimu tiba-tiba bertransmigrasi ke tubuh seorang tokoh penting pada masa lalu? Itulah saat ini yang dialami oleh Yang Qian. Ia ditusuk dengan pisau dari arah belakang saat hampir menyelesaikan penelitiannya tentang surat-surat kun...