"Ibu, aku yakin ini semuanya ulahnya Yang Yuhuan, dia sengaja menjebakku."
Yang Shi berkata sambil mengigit bibirnya dengan mata yang berkaca-kaca dan terlihat menyedihkan. Mu Lin yang melihat itu pun merasakan hatinya sakit untuk Yang Shi.
"Cepat! Panggilkan Yang Yuhuan kemari!" Mu Lin meminta seorang pelayan memanggil Yang Yuhuan. Mendengar perintah dari majikannya seorang pelayan bergegas pergi ke kediaman Yang Yuhuan.
Sesampainya di sana, pelayan tersebut segera memberi tahu Yang Yuhuan untuk pergi ke kediaman utama.
Walaupun paman Yang Yuhuan pejabat rendahan tetap saja mereka hidup dengan layak dan sederhana, rumah mereka memliki tiga halaman halaman utama, halaman kedua dan ketiga. Masing-masing halaman mempunyai beberapa pelayan.
Halaman yang ditinggali oleh Yang Yuhuan adalah halaman ketiga yang rumahnya hampir tidak layak huni. Awalnya sang Paman tidak ingin keponakannya tinggal di sana tapi karena hasutan dan perkataan istrinya, ia membiarkan Yang Yuhuan tinggal di sana.
"Apakah bibi sudah merindukan aku padahal kita baru saja bertemu? Apakah ada sesuatu yang penting yang perlu dibicarakan?" Yang Qian bertanya sambil tersenyum manis kepada pelayan tersebut.
"Maaf, hamba tidak tahu, Nona. Nyonya, hanya meminta saya untuk memanggil Nona untuk pergi ke halaman utama."
Saat sang pelayan datang Yang Qian yang berada dalam tubuhnya Yang Yuhuan sedang membaca sebuah buku di taman, sambil menikmati keindahan alam.
"Nona, apakah yang kita lakukan telah ketahuan dan apakah kita akan dihukum?"
Su Yan bertanya dengan raut wajah cemas saat melihat pelayan halaman utama pergi. Ia takut nonanya akan disakiti lagi atau mendapatkan hukuman.
"Kamu tenang saja tidak akan terjadi apa-apa, kita cukup ikuti drama apa yang sedang mereka mainkan." Yang Qian berkata sambil memasukkan kacang kedalam mulutnya dengan santai.
Walaupun Yang Qian berkata begitu tidak menghentikan Su Yan untuk terus merasa cemas.
"Tapi—"
"Gak ada tapi-tapian! Ayo, ikut aku kamu akan lihat drama yang menarik. Perhatikan baik-baik, Nonamu ini bukanlah orang yang mudah untuk ditindas."
Yang Qian menarik tangan Su Yan untuk bergegas pergi ke halaman utama.
Sesampainya Yang Qian dan Su Yan di sana, orang-orang telah ramai berkumpul dan mereka bergosip tentang Yang Shi yang sudah kehilangan kesuciannya.
Yang Shi yang mendengar itu pun mencengkeram erat tangannya hingga telapak tangannya berdarah.
"Sepupu, aku sungguh tidak menduga kamu akan melakukan hal seperti ini padaku," ucap Yang Shi dengan nada menyedihkan.
"Apa yang telah aku lakukan padamu, sepupu kedua? Sehingga kamu memanggil banyak orang untuk menonton hal ini?"
Yang Qian bertanya sambil mengangkat bahunya dengan santai dan tanpa rasa takut. Membuat kesan berbeda dari yang biasanya, dulu ia penakut dan mudah untuk ditindas. Yang Yuhuan yang sekarang terlihat berani dan tidak mudah untuk ditindas, perubahan itu mengejutkan orang-orang yang ada di sekitar.
"Kamu meminta pelayanmu untuk membiusku, lalu membawaku ke kamar yang sudah kamu siapkan sebelumnya bukankah begitu, sepupu?"
Yang Qian memutar matanya jengah saat mendengar pertanyaan dari Yang Shi.
Sedangkan Su Yan mulai cemas saat memikirkan bagaimana nasib nonanya, nonanya walaupun terlihat tegar tapi sebenarnya dia sangat rapuh dan sangat mudah diganggu.
"Bibi, tidak menyangka kamu benar-benar tega menjebak sepupumu sendiri." Mu Lin berkata dengan raut wajah sedih di hatinya.
"Bibi, aku tidak melakukan apa-apa, bahkan kamu sendiri tidak percaya dengan penjelasanku."
Yang Qian balas menatap Mu Lin dengan raut wajah yang tak kalah menyedihkannya, membuat orang-orang lebih banyak bersimpati kepada dirinya.
"Bibi, taukah kamu bahwa Yang Shi telah memasukan sesuatu ke dalam minumanku kemudian ia mengotori bajuku lalu membawaku ke dalam kamar dan menguncinya. Untung, saja aku dapat keluar dari ruangan itu dengan aman. Setelah itu, aku langsung kembali ke halamanku."
Yang Qian berkata dengan raut wajah datar, sehingga sulit mencari tahu apakah ia sedang berbohong atau tidak.
"Aku tahu bibi dan para sepupuku tidak menyukai diriku, sehingga mereka menuduhku melakukan hal yang tidak aku lakukan," kata Yang Qian pura-pura menghapus air matanya terlihat sangat sedih.
Orang-orang yang hadir hanya menggelengkan kepalanya, merasa kasihan dengan apa yang menimpa Yang Yuhuan.
Saat semua orang tengah sibuk berkumpul tiba-tiba suara mengejutkan datang dari luar.
"Ada apa ini kenapa semua orang ada di sini?"
______________✨✨✨______________
Update: Sabtu, 01 Oktober 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Letter Yang Guife
Historical FictionApa jadinya jika dirimu tiba-tiba bertransmigrasi ke tubuh seorang tokoh penting pada masa lalu? Itulah saat ini yang dialami oleh Yang Qian. Ia ditusuk dengan pisau dari arah belakang saat hampir menyelesaikan penelitiannya tentang surat-surat kun...