Shameless

102 16 0
                                    

Malam itu, Shen Jiu tidak bisa memejamkan mata.

Dia sudah berada di kasur sejak tadi. Namun pikirannya menolak untuk berisitirahat. Shen Jiu terus teringat genggaman tangan Yue Qingyuan di pinggangnya dan bagaimana lidah pria itu menyusup masuk ke mulut Shen Jiu. Deru nafas yang memburu dan degup jantung mereka yang berpacu masih bisa ia rasakan dengan jelas. Mengulang kembali suara Yue Qingyuan di telinganya,

"Welcome to my world, Xiao Jiu."

Ia tidak bisa mengelak, ucapan itu membuat bulu kuduknya meremang. Shen Jiu bahkan belum memberi jawaban pasti untuk tawaran yang diberikan padanya. Tapi siapapun bisa menebak Yue Qingyuan akan membuat Shen Jiu tidak mampu menolaknya. Dia sudah merayakan kemenangan bahkan sebelum pertandingan dimulai. Kini, Shen Jiu bagai seekor burung yang masuk perangkap tanpa ia sadari.

Mereka keluar dari lift dengan raut wajah yang sama sekali berbeda. Yue Qingyuan dengan senyumnya yang penuh kepuasan. Sedang Shen Jiu disampingnya nampak sekaku dahan pohon dan wajahnya memerah. Rambut dan kemeja Shen Jiu sedikit berantakan karena tangan - tangan Yue Qingyuan yang tanpa malu merabanya. Resepsionis di lantai bawah membungkuk sedikit dan memberi hormat kepada Yue Qingyuan. Begitu pandangannya mendarat ke arah Shen Jiu, mata perempuan itu sedikit terbelalak namun dia kembali menundukkan kepalanya. Nampak semu merah terpulas di wajahnya. Shen Jiu tidak tahu apa yang menbuatnya beraksi seperti itu.

Barulah ketika dia sampai di kamarnya dan bercemin, Shen Jiu menyadari alasan kenapa resepsionis itu salah tingkah. Dia baru melihat hasil karya Yue Qingyan di lehernya yang terpampang jelas. Rasa jengkel dan malu memenuhi kepalanya. Ia berteriak frustasi dan mengacak acak ranbutnya yang sebahu. Bagaimana dia harus menaruh muka di hadapan karyawan Cang Qiong saat dia magang besok?!

Dasar tua bangka gila!

Bagaimanapun, surel dari Cang Qiong datang tiga hari kemudian. Seperti yang dijanjikan Yue Qingyuan, dia berhasil mendapat tempat di perusahaan itu selama kurang lebih tiga bulan. Artinya dalam jangka waktu itu dia akan berhenti sementara dari pekerjaan paruh waktunya. Harus berhemat lagi, pikirnya.

Setelah menerima surel, dia pergi kembali ke Qiong Ding untuk menanda tangani kontrak magangnya dua hari kemudian. Beruntung dia tidak menemui Yue Qingyuan di sana. Dia tidak tahu apakah dia bisa menahan diri untuk tidak meninju pria itu sebagai balasan sudah mempermalukan dirinya sebelumnya.

Hari - hari berikutnya pun relatif tenang. Tidak ada hal berarti yang ia alami. Dia hanya sibuk bekerja paruh waktu sambil menunggu hari dimulai dia magang. Tidak ada pesan dari Yue Qingyuan dan dia pun tidak berminat untuk memulai percakapan apapun dengannya. Sejujurnya dia was was pria itu akan muncul secara tiba tiba di hadapan Shen Jiu seperti yang biasa ia lakukan.

Dan kecemasannya terbukti langsung.

Yue Qingyuan berdiri di hadapan meja kasir dengan senyumnya yang polos. Di tangan kanannya terdapat sebotol minuman dingin dan di tangan kirinya terdapat beberapa bungkus cemilan dalam keranjang. Penampilan dan selera lidahnya nampak kontras. Shen Jiu memijat celah diantara dua alisnya dan menghela nafas. Berusaha tetap profesional, Shen Jiu memindai belanjaan Yue Qingyuan dan bahkan menawarkannya beberapa produk lainnya.

"Totalnya 150.000. Pembayaran tunai atau debit?"

Yue Qingyuan merogoh tangannya ke saku celana dan mengeluarkan dompetnya. Dia sodorkan kartu ATM berwarna keemasan. Ah, kartu untuk nasabah prioritas di Bank Cang Qiong.

Pamer, cibir Shen Jiu dalam hati.

Dia selesaikan transaksi Yue Qingyuan dan menyodorkan kartu serta bukti pembayaran. "Silakan kartu dan struknya."

"Kau ambil saja."

Merasa bingung, Shen Jiu berkata, "Maaf?"

"Kau ambil saja kartunya. Kemarin aku membuatnya untukmu." Yue Qingyan lagi lagi tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

The Crowded House (SVSSS AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang